Minggu, 11 Desember 2011

MANUSIA HARUS BELAJAR DARI MAHKLUK YANG LEBIH RENDAH




Pendahuluan.
                  Segala puji hanya untuk Allah tuhan seluruh alam, penolong orang beriman yang beriman kepadanya dan yang mengatur roda kehidupan. Selawat beriring salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda Muhammad SAW. Nabi penutup para Nabi yang membawa hidayah dari Allah dan menyampaikan risalah kebenaran hingga saat ini islam axis.
                  Bukankah Allah menyuruh manusia untuk belajar kepada makhluk-nya yang lebih rendah dan hina darinya, tapi mengapa makhluk-nya yang  tidak punya akal dan keilmuan di sisi Allah memiliki ketaatan dan ke disiplinan dan mengapa Allah menyuruh manusia untuk mengambil perumpamaan dari mahkluk yang kecil yaitu nyamuk. jawabanya adalah karena manusia mahkluk yang sombong. Saya adalah mahasiswa yang resah, dengan realita ini, karena manusia selaku mahkluk yang paling sombong tidak mau belajar dari hal yang kecil karena tidak memiliki akal.
Ikan
                   Seekor burung gagak yang terpisah dari barisannya, mencoba untuk terbang lebih tinggi dengan harapan dapat kembali kebarisanya. Namun sekelompok burung itu juga merasa kehilangan satu anggota barisanya. Saling mencaripun terjadi diantara dua pihak, di sisi lain akhirnya meraka ketemu juga.
Dua pasang ikan gabus[1]  sedang berenang di atas permukaan air bersama ratusan bahkan ribuan anaknya. Suatu ketika tiba-tiba ada musuh yang mencoba mengusik dan akan memangsa anaknya. Kedua induk ikan itu memanggil anak-anak mereka supaya masuk kedalam mulut kedua induknya. Pemberian perlindungan induk ikan terhadap anak ikan merupakan kasih sayang yang sempurna terhadap mahkluk yang tidak berakal, dan sebagi contoh bagi yang berakal sehat.
Sekelompok tawon sedang terbang  tinggi dengan suara yang berdengung seperti suara pesawat udara. Suara ini dikeluarkan untuk memberi kode dan isyarat kepada pasukan yang mengekor dari belakang tidak ada yang terpisah. Di suatu pohon mereka berhenti dan membuat sarang, kerja sama dan pantang menyerah serta  kuatnya ukhuwah yang di miliki  hewan tersebut  dengan sekejap  dapat  membuat sarang menghasilkan madu dari air liur  lebah yang di ambil dari sari pati bunga.
BURUNG
Burung adalah unggas yang bernapas dengan paru – paru dan memiliki kantong udara berdinding tipis memiliki sayap serta kecepatan terbangnya 200 km/jam. Insting serta kuatnya mereka  dalam menentukkan  suatu pilihan membuktikan  burung mempunyai kataatan  dan selalu bermusyawarah serta mengambil sikap yang tepat  dalam mengambil keputusan.
            Apa  hikmah  yang  terkandung  dari seekor hewan  yang tidak memiliki otak untuk berpikiran ini.  Jarang sekali manusia dapat memetik dan mengambil pelajaran dari seekor burung, coba perhatikan sekelompok burung ketika matahari mulai terbit dari timur pasti kepala kelompok  akan berteriak mendadakan semua burung harus tidak ada lagi berada pada sarangnya dan sudah  harus mencari makan  untuk anak-anaknya  dan kelangsungan hidupnya. keberangkatannya dalam ke adan lapar namun pulang dalam keadaan kenyang.
Burung tidak pernah merasa kesulitan dan mengambil ke putusan, burung  juga tidak pernah melakukan  demo dan membantah kepala kelompoknnya, Di sisi lain  burung selalu memberikan yang terbaik kepada burung yang lain.  Manusia sampai saat ini  belum mampu pada tingkat kesadaran namun yang terjadi adalah manusia selalu seling menyerang, membunuh, mengunjing bahkan saling menghasut. Otak yang di miliki manusia tidak mengarah kepada mahluk yang lebih rendah ini,  Padahal di balik itu burung merupakan perumpamaan yang sangat berharga bagi manusia.
IKAN
       Ikan merupakan makhluk yang bernafas dengan insang dan paru-paru bagi hiu. Setiap melakukan perkawinan akan mengahasilakan benih anak ikan[2] ratusan bahkan ribuan. Ketika anak ikan gabus[3] menetas dari telurnya berwana kemerahan. Kasih sayang dari induk mereka tidak pernah hilang dalam sekejapun. Induknya selalu berjaga-jaga jikalau ada musuh yang akan mengancam dan memangsa anaknya. Perlindungan adalah kasih sayang di berikan oleh orang tua kepada anaknya agar dapat selamat  tumbuh  dan berkembang dengan sempurna.
Kehidupan  ini memang  selalu bermasalah bahkan masalah tidak pernah terlepas dari kehidupan karena hidup adalah bagian dari masalah. Kesembongan, keangkuhan, merusak, merampok bahkan menipu merupakan masalah yang dominan. Dimana akal sehat manusia dan mengapa manusia selalu melakukan  kerusakan di bumi ini. dengan sombong manusia berkata ‘’aku adalah mahluk yang sempurna, memiliki badan besar dan sehat, dapat menciptakan pesawat dan menciptakan imtek ‘’ dengan demikian manusia selalu merasa dirinya paling benar dan kuat bahkan tuhannya pun berani di lawan.

Sungguh manusia adalah iblis, setan dan jin yang berwujud manusia. Adakah manusia sampai saat ini yang mau melindungi, mengayoni saudaranya yang kelaparan, terkena musibah bahkan memberikan yang terbaik, sungguh sangat sedikit yang menyadiri dan peduli sesama manusia.
Sungguh naif, yang terjadi adalah pejabat negara mengeruk uang rakyat sebesar – besarnya yang dapat merugikan rakyat dan negara. Saat ini rakyat dalam kelaparan, miskin dan tertindas akibat dari pejabat negara yang bejat mengeruk uang rakyat sebanyak-banyak. Akibat dari semua itu negara sulit berkembang dan membangun vasilitas umum. Rakyat tidak terlayani karena keterbatasan dana, banyak ibu yang melahirkan meninggal karena ketebatasan alat dokter, pendidikan tidak maju karena tingkat kesejahteraan guru belum terwujud.
Sungguh kejam manusia yang berwujud manusia dan berhati setan dan iblis. Berapa ribu rakyat yang tertindas gara – gara koruptor laknatullah alai tersebut. Renungkanlah wahai anak  manusia, pelajari dari mahkluk kecil ini[4], apakah dia pernah membunuh anaknya, apakah dia pernah koruptor dengan makanan yang dibagikan kepada anaknya. Artinya manusia itu lebih bejat dan lebih hina dari pada binatang karena akal manusia sudah sakit.
Tawon
Sungguh mulia mahkluk Allah dalam topik ini, mereka tidak saling iri, dengki dan dendam, Ketika terbang meraka selalu berbaris rapi dan di siplin, yang belakang tidak pernah mendahului yang depan, dan yang depan tidak pernah mengganggu jalannya tawon yang belakang. bayangkan bila jika saling mendahului, dan saling mengganggu perjalannya yang belakang yang terjadi adalah perkelahian dan persahabatan akan hancur Serta tidak memiliki kekuatan dalam kepemimpinan.
           

Tawon tidak pernah mengusik manusia di pasar atau di rumah, tawon juga ketika hinggap di cabang pohon tidak pernah ada yang patah. Ketika mengisap sari pati bunga maka tidak ada setangkaipun bunga yang patah. Namun di balik itu tawon memberikan yang terbaik buat manusia yakni madu, madu sebagai obat karena di dalam madu ada obat segalah macam penyakit.
       Sungguh sangat beruntung jika di dunia ini ada manusia berhati tawon. Karena selalu memberikan yang terbaik bagi manusia atau sesama mahluk. Ketika mendapat musibah selalu memberikan yang  terbaik berupa meringankan rasa beban  tersebut. Mampukah pemimpin negara ini memberikan yang terbaik untuk rakyatnya, Memecahkan problem, membangun, mengayoni dan memberikan yang terbaik untuk rakyat demi kesejahteraan rakyat dan kemajuan negara ini. Alangkah indahnya manusia berhati tawon karena selalu membangun, melayani, tidak pernah mengusik. Hati yang mulia adalah hati yang selalu memecahkan permasalahan sesama manusia.
Tingkat kesejahteraan rakyat yang memiliki ekonomi kebawah saat ini sangat memperhantinkan. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin, yang kuat menginjak yang lemah. dimana hatih nurani pemimpin bangsa ini. Apakah mereka masih peduli dengan rakyatnya, dan mampukah meningkatkan kesejahteraan rakyat.
MANUSIA IBARAT ANJING DAN KUCING
Anjing ketika bertemu dengan kucing tidak pernah memberi salam atau selamat. Adakah ada kucing atau anjing ketika sakit saling menjenguk atau bertemu saling menyapa. adakah ketika anjing lapar kucing dengan hati nuraninya merasa kasihan dan lalu memberi sianjing tersebut sepotong daging atau sebaliknya. Hal yang mustahil terjadi dalam peristiwa ini karena gambaran hidup manusia seperti ini. Namun yang ada adalah anjing mengejar kucing ketika bertamu untuk di bunuh, dan kucing selalu mengeong memaki anjing.
Begitulah contoh kehidupan manusia yang saling menghasut serta iri. memimpin semau gwa, sedangkan rakyat tertindas. Alangkah sedihnya kehidupan ini, manusia sesama manusia saling membunuh, menindas dan merusak. Jika di akhir jaman kelak tiba-tiba anjing dan kucing saling memaafkan, berlari bersama, bercanda bersama dan tolong menolong dalam kesusahan maka di situlah mungkin hati manusia akan sadar.
Hati manusia yang keras seperti batu dan mati karena sifat hewani tersebut menghalangi untuk mendapatkan kebenaran dan memahami realitas dan hakikat manusia. Tidak jarang penduduk bumi ini melangkah pada tingkat kesejahteraan dan kedamaian, namun yang ada  ialah memaki, membenci, koruptor dan menyengsarakan rakyat. Akankah mereka akan kembali pada kehidupan seperti tawon. Mengayoni, melayani, tidak merusak dan memberikan yang terbaik untuk sesama manusia.
 Chardiyantho Mahasiswa STIE Hidayatullah Depok
                                                                                                                                                                                                   


[1]  (bahasa melayu Kal-bar)
[2] Ikan gabus dalam bahasa kalimantan barat.
[3] Seperti no satu
[4] Seperti no 1,2 dan 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar