Senin, 22 Oktober 2012

MERENCANAKAN KEGAGALAN


Rencana Allah menciptakan mahkluk adalah sebagai khalifah sekaligus untuk sujud kepadanya.  Dari sekian mahkluk yang di tawarkan tidak satupun yang menyanggupinya kecuali manusia. dengan sombong manusia menerima amanah tersebut sehingga kesombongan tersebut  tidak sedikit manusia yang tergelincir kejalan kesesatan. 
Namun tidak berarti Allah membiarkan manusia dengan begitu saja, akan tetapi Allah mengutus para Rasul dan  menurunkan wahyu berupa Al-qur’an sebagai jembatan mencapai kebenaran. Kebenaran tidak akan didapatkan dengan begitu saja tanpa terlebih dahulu perenungan yang dalam. Renungan ini bertujuan agar manusia memikirkan tanda-tanda kebesaran Allah dan menemukan jawaban yang sesungguhnya.
Jawaban itu adalah manusia menemukan tuhan pencipta langit dan bumi berserta seisinya. Dengan demikian berarti akal yang sehatlah yang mampu mencapai kebenaran yang mampu merencanakan semua aspek kehidupan.

RENCANA MANUSIA DAN ALLAH
Manusia hanya bisa merencanakan namun Allahlah yang menentukan rencana tersebut.  Terkadang manusia berencana akhirnya tercapai  sesuai dengan apa yang di rencanakanya, namun kadang ada manusia berencana dengan segala persiapan yang matang namun Allah belum berkhahendak  akhirnya gagalah rencana tersebut dan kadang manusia tidak berencana apapun namun usaha dan kerja kerasnya yang gigih tanpa ia sadari Allah berencana menjadikanya kesuksesan yang tidak terkira. Manusia boleh berencana dengan sebebas bebasnya, tapi ingat rencana itu Allah lah yang akan menentukanya. Karena rencana manusia terkadang selalu berubah ubah karena Allah punya rencana lain terhadap rencana yang telah di persiapkan. 

Rencana berarti mempersiapkan diri baik secara lahir maupun batin untuk malakukan suatu kegiatan maupun tindakan untuk kepentingan diri pribadi maupun untuk kepentingan orang banyak. Rencana di sini bukan berarti bagaimana merencanakan sesuatu yang tepat namun rencana di sini di bahas adalah teknis bagaimana mempersiapkan langkah selanjutnya untuk menghadapi langkah selanjutnya.

Setiap manusia tentu punya rencana yang berbeda-benda. Ada yang berencana ingin membeli rumah baru, ada yang ingin dapat rezeki lebih banyak dll. Masih banyak lagi contoh rencana manusia yang tidak akan pernah habis-habisnya kecuali ketika kiamat telah tiba barulah rencana manusia habis kecuali rencana Allah yang tidak pernah habis.

  MERENCANAKAN KESUKSESAN
Bagaimana sih menjadi orang yang sukses? Menjadi orang yang sukses tentu sulit bukan. Kesuksesan itu ibarat menelan pil pahit, kesuksesan itu adalah menginjakan kaki di duri yang tajam dan kesuksesan itu adalah pukulan mental yang sulit terkendalikan. 

Untuk menjadi orang sukses tentu punya rencana, dan rencana itu harus di ikuti dengan sikap dan kerakter yang mantap sehingga tidak mudah keropos oleh keadaan.  Rencana sukses itu harus di miliki oleh setiap individu karena rencana merupakan titik awal manusia melangkahkan kaki pada jalan kesuksesan sebagai gambaran kemana harus melangkah dan seberapa jauh harus melangkah.

Sukses bukan berarti sukses dunianya saja akan tetapi pembahasan disini adalah sukses akhiratnya juga. Bagaimana agar sukses dunianya dan sukses akhiratnya. Ini pekerjaan berat, berat di sini menurut orang yang hidup hanya sekedar hidup. Artinya orang tersebut tidak pernah melaksanakan perintahnya dan menjauhi laranganya. Berat juga dapat di artikan yakni berat karena ke tiadaan iman untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT. Dengan demikian maka dapat di sebut sebagai merencanakan kegagalan dunia dan akhirat.

Sukses dunia dan sukses akhiratnya hanya bagi orang-orang yang berakal sehat. Sehingga sangay wajar jika Allah menyebutkan hanya orang-orang yang berakal sehatlah yang dapat memikirkan tanda-tanda kebesaran Allah. Jadi kesuksesan di sini berate mampu menguasai ilmu dunia sehingga tidak tertipu dengan godaan dunia dan mengerti posisinya selama hidup di dunia sebagai hamba yang harus mengabdi kepada sang kholiknya.

Dengan sukses dunia maka sukses juga akhirantya maka ke seimbangan antara dunia dan akhirat pun tercapai. Dengan demikian berarti telah tercapai kesuksesan yang terancang dan terencana bagi orang-orang yang berakal sehat. Dengan tercapainya kesuksesan dunia dan akhirat berarti telah merencanakan suatu rencana yaitu merencankana kesuksesan.

MERENCANAKAN KEGAGALAN
Gagal berarti sesuatu yang tertunda baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Banyak orang yang setres ketika mengalami kegagalan. Kenapa? Satu hal penyebabnya adalah karena ketidak siapan mental menghadapi situasi yang demikian. Gagal bukan berarti penderitaan yang selama-lamanya harus di terima tanpa harus bangkit.

Mental merupakan modal utama untuk menjadi sukses. Dengan ketidak siapan menerima kesuksesan akan berakibat pada mental. Mental yang kuat akan selalu siap menerima apapun situasi dan kondisinya karena kesuksesan baginya ibarat mendaki gunung yang berduri.

Tidak ada manusia yang lahir di muka bumi ini yang tidak memiliki mimpi, mimpi tersebut adalah akan menjadi orang yang sukses. Tentu kesuksesan itu harus menelan pil pahit. Orang yang baik adalah orang yang selalu berencana dalam hidupnya dan di aplikasikanya dalam sehari-hari.  Bertindak sesuai dengan alur yang telah di tentukan merupakan suatu tidakan positif yang berarti berencana dalam kesuksesan. Sedangkan tindakan atau perbuatan yang di lakukan yang lebih banyak menunda, meremehkan, menggampangkan pekerjaan dan bersantai-santai merupakna suatu tindakan negative yang berarti merencanakan kegagalan di dalam hidupnya.

Tanpa di sadari kebanyakan manusia selalu merencanakan kegagalan di dalam hidupnya. Setiap kali merencanakan pekerjaan selalu merencanakan kegagalan yang tanpa di sadari. Hasil perencanaan tersebut tidak sedikit yang menuai kegagalan. Hasilnya adalah banyaknya pengangguran, tidak kriminal meningkat dan kenakalan remaja semangkin menjadi. Semua itu adalah salah satu bentuk perencanaan kegagalan yang di di rencanakan baik itu orang tua, masyarakat maupun pemimpin Negara ini. 

Dampak Merencanakan Kegagalan Dalam Mental Anak
Sebagai orang tua seharusnya lebih peduli terhadap perkembangan mental anak-anak yang baru berkembang. Perkembangan mental anak selalu di pengaruhi oleh vigur yang lebih di minatinya. Sebagai contoh, seorang anak suka meniru cara hidup seorang artis kegemaranya baik itu cara berpakaian, berkata, bergaul dan sebagainya yang tidak di tuangkan seluruhnya dalam tulisan ini.

Sikap demikian merupakan perencanaan kegagalah orang tua terhadap anak-anaknya. Peran orang tua terhadap anak sangat penting. Karena dengan bimbingan orang tualah mental dan kreakter anak dapat tumbuh berkembang dengan baik. Jadi, peran orang tua terhadap anak sangatlah penting demi pertumbuhan mental dan kerakternya.

Ketika ada seorang anak yang malakukan tindakan kriminal di dalam lingkungan masyarakat. Tindak kriminal tersebut merupakan dampak dari tindakan orang tua terhadap anak sangat lemah khususnya di bidang pendidikan agama. Dan tidak jarang tindakan kriminal yang terjadi di kalangan remaja sekolah karena ulah tidak memiliki bekal tentang pemahaman dengan ilmu agama. Kegagalan demikian merupakan kegagalan orang tua dalam mendidik anaknya. Dengan demikian berarti orang tua selalu merencanakan kegagalan. 

Merencanakan Kegagalan Akhirat
Kebanyakan orang tua di masa kini berlomba-lomba dalam merencankan kegagalan. Perencanaan demikian tanpa di sadari. Mengapa hal demikian bisa terjadi, tentu jawabanya karena ketidak tahuan mana kewajiban yang lebih utama atau dunia merupkan kehidupan yang paling utama dari akhirat yang di nomor duakan. Namun dengan demikian tidak berarti harus meninggalkan dunia akan tetapi keseimbangan dunia dan akhirat harus di utamakan.

Pendidikan utama anak ketika lahir dari rahim seorang ibu adalah adzan dan iqamah. Pendidikan adzan dan iqamah berati pendidikan untuk anak mengenal tuhanya bahwasanya si anak siap untuk menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan Allah yang telah di atur dalam undang-undang al-qur’an dan hadist.

Proses pengenalan sang buah hati terhadap tuhanya tentunya membawa pengaruh yang sangat berarti. Sikap dan prilaku dari seorang anak yang terdidik dengan ilmu agama sangat berbeda dengan anak yang tidak terdidik dengan ilmu agama. Sikap sopan dan berprilaku santun serta membawa ceria dan kebahagian tersendiri bagi orang tua. Anak yang demikian yang di harapkan dan merupakan rencana orang tua untuk berpeluang masuk surganya Allah yang penuh dengan kenikmatan.

Merupakan merencanakan kesuksesan bagi orang tua untuk masuk surga jika berhasil mendidik putra  putrinya dengan pendidikan dasar ilmu agama. Dengan pendidikan yang penuh dengan kasih sayang serta selalu di bekali dengan pesan-pesan pengabdian dan kewajiban seorang anak terhadap kedua orang tuanya dan hak orang tua terhadap anaknya merupakan pembekalan yang sangat di utamakan.

Jika hal demikian tidak ada tertanam di dalam sanubari seorang anak berarti telah gagal orang tua mengantarkan dirinya kesurga yang penuh kenikmatan. Juga merupakan rencana yang tidak di sadari bahwasanya telah mengantarkan diri sendiri kepada kezoliman. Dan kezoliman itu sangat merugikan diri sendiri.

Bagaimana Dengan Prilaku Seorang Anak yang Tidak Pernah Menyentuh Pendidikan Agama      
Prilaku seorang anak yang tidak pernah menyentuh ilmu agama sangat jauh sekali perbedaanya baik itu pergaulanya, prilakunya sehari-hari, dan cara bergaulnya terhadap orang yang lebih muda dan yang lebih tua darinya. Sangat di sayangkan jika tidak di tanamkan nilai-nilai positive dari awalnya. Agama merupakan aturan, jadi agama merupakan aturan untuk mengatur ke hidupan manusia baik yang kecil maupun yang besar.

Ibarat rumah mewah, sekilas mata jika di lihat rumah yang mewah sangat mengundang perhatian banyak orang serta memberikan keindahan dan kenyamanan bagi pemiliknya. Namun di sayangkan, ketika dalam proses pambangunanya pondasi rumah tersebut tidak di bangun dengan kokoh sehingga rumah mewah tersebut terancam hancur. Contoh lain, ibarat membangun rumah di tanah yang curam yang sewaktu-waktu akan longsor.

“Membangun kerakter, kepribadian dan mental jika tidak di awali dengan ilmu agama maka lama kelamaan akan sirna. Membangun mental dan kerakter dan ke pribadian seorang anak perlu di awalin dengan ilmu dasar yaitu ilmu agama. Penyesalan tidak akan terulang kedua kalinya jika suatu ketika ilmu agama itu menjadi tameng dalam mengarungi kehidupan dunia dan di nikmati di akhirat”.

Orang yang jauh dengan ilmu agama akan merasakan hidup yang tidak nyaman. Kenapa, karena jauh dari tuhanya dan iman lama-kelamaan akan hilang. Oleh karenanya pendidikan dasar yang utama bagi seorang anak adalah ilmu agama sebagai tameng dalam hidup. Dengan tameng ilmu agama dapat menghindarkan anak dari perbuatan yang tidak sewajarnya seperti judi, merokok, minuman keras, dan obat-obat terlarang.

Dengan tidak memberikan pembekalan ilmu pendidikan dasar agama berarti sebagai orang tua telah gagal mendidik anaknya kepada jalan yang telah Allah tentukan. Wahai orang tua, sesungguhnya Allah mengajak kita untuk masuk kesurganya. Namun kenapa, rencana Allah itu kita rubah dengan begitu saja padahal janji Allah atas orang yang beriman tidak pernah ingkar.

Wahai orang tua ingatlah masa depan kita, karena tidak selamanya kita hidup di dunia. Suatu saat Allah akan memanggil kita baik itu dalam keadaan siap maupun tidak siap. Jika kita sebagai orang tua di panggil oleh Allah siapakah yang akan menolong kita di dalam kubur sementara segala amal kita telah terputus.  Kecuali tiga hal yang dapat menolong kita di dalam alam kubur.

 Yang pertama ialah ilmu yang bermanfaat, yang kedua amal jariyah dan yang ketiga adalah doa anak yang sholeh. Mungkin dari satu dan dua juga tidak pernah di lakukan apalagi untuk mendapatkan doa anak yang sholeh. Jika tidak pernah memberikan ilmu kepada sang anak untuk di amalkan siapakah yang akan menjadi penolong di dalam kubur, jika tidak pernah memberikan hartanya kepada yang memerlukan sementara di adalah seorang yang mampu, maka siapakah yang akan menjadi penolong kelak di alam kubur dan yang terpenting adalah doa anak yang sholeh. Siapa yang akan mengirimkan bingkisan amal jika kita termenung atau di siksa di dalam kubur. Yang hanya adalah penyesalan yang tiada berarti.

Doa Anak yang Sholeh Sebagai Penolong
Tiada yang dapat menolong kecuali doa anak yang sholeh. Pesan demikian telah di sampaikan nabi kepada umatnya jauh-jauh hari. Hanya ilmu yang bermanfaat, amal jariyah dan doa anak yang sholeh yang akan membebaskan kita dari azab api neraka. Jika dari ketiga itu gagal apalagi yang dapat di harapkan ketika ruh berpisah dengan jasad. Jika orang tua gagal dalam mendidik anak-anaknya berati orang tua tersebut telah memesan ruangan api neraka yang akan memanggang tubuhnya.

Dengan demikian berarti orang tua merencanakan kegagalan untuk masuk kedalam surganya Allah SWT yang penuh dengan kenikmatan. Oleh karena itu mari kita sebagai orang tua memberikan bekal yang penuh khususnya ilmu agama untuk persiapan ladang amal baik untuk diri seorang anak tersebut maupun kita sebagi orang tua yang akan merasakan kenikmatan darinya melalui doa yang di panjatkanya.
Sangat beruntung jika  ada orang tua yang hari ini telah berhasil mendidik anaknya dengan menanamkan nilai-nilai agama di dalam dirinya yakni agama tauhid yang penuh dengan nilai dan ahklak mulia yang di ridhoi Allah. Dan jika ada hari ini orang tua yang belum sadar akan pentingnya pendidikan agama untuk anak maka mulailah dari sekarang untuk melakukan perubahan niat dengan mengutamakan pendidikan agama dari pada dunia.Tapi ingat, bukan berati mencari ilmu agama dengan harus melupakan akhirat. Allahu A’lam

Kritik dan saran 085714840656  / 082111982164

Minggu, 15 Juli 2012

WAKTU BAGIKU HANTU




Bumi berputar pada porosnya mengitari matahari selama 24 jam non stop, jarum jam berputar mingitari angka-angka dari angka 1-12 siang dan malam selama 24 jam.  Siang berganti malam, malam berganti siang, jam telah berlalu di iringi menit dan detik  selama 60 kitaran. Satu tahun 12 bulan, 12 bulan sebanyak 635 hari, 1 bulan 30 hari, 1 bulan 4 minggu, 1 minggu 7 hari.

Inilah hari-hari yang telah aku lalui. Tanpa akau sadari ternyata waktu melalui hidupku tanpa terasa dan tanpa dipikirkan. Waktu ini menjadi hantu yang selalu menakuti hidupku. Masih ingatkah waktu kita lahir dari perut seorang ibu. Dari usia satu hari yaitu waktu yang sangat lemah, satu bulan masih lemah, satu tahun masih lemah. Tiba masa baliq, tubuh dalam keadaan sehat dan bugar, usia 20-45 tubuh masih bugar, 45-55 tubuh menjadi lemah dan kulit menjadi mengkerut menandakan tubuh akan kembali lemah dan menjadi tanah.

Demi masa sesungguhnya manusia dalam keadaan rugi, waktu yang di berikan kepada manusia yaitu waktu lapang sebelum datang masa sempit, masa muda sebelum datang masa tua. Sumpah Allah mengenai waktu terhadap alam dan manusia sebagai mahkluk yang di berikan akal dan di perintahkan sebagai mahkluk untuk mengunakan  waktu sebaik mungkin.aktu yang sangat nyaris membunuhku, waktu itu lewat begitu saja tanpaku sadari dan tanpaku pikirkan, sementara dengan berlalunya waktu itu apa yang aku hasilkan dan apa yang aku perbuat untuk mendatangkan manfaat walau hanya satu detik memikirkan manfaat untuk dirku sendiri. Tidak perlu berpikir jauh-jauh, apakah dalam satu menit kita bisa berpikir bagaimana menjadi bermanfaat untuk orang lain.

           Inilah manusia yang rugi kata Allah, yaitu manusia yang menyia-yiakan waktu. Waktu bagiku adalah hantu yang sangat menakutiku. Aku selalu di kejar-kejar waktu. Otak terasa sempit, hidup gelisah, bicara sulit karena belum ada aksi nyata. Waktu akan membunuhku di kemudian hari  dan menguburku tanpa hormat karena aku tidak mampu mengejar waktu. Kehormatan bagiku adalah waktu, kehoramtan itu hadir jika aku menghadiriku waktu dalam diriku dan aku gunakan waktu sebaik mungkin untuk aku agar aku mampu mengejar waktu supaya aku tidak di tinggalkan waktu dan menjadi orang-orang yang merugi.

Siapakah orang yang rugi sebenarnya, orang yang rugi sebenarnya adalah orang yang  di tinggalkan waktu. Tidak sedikitpun waktu berguna sehingga waktu sedikit demi sedikit akan membunuh dan meneggelamkanya pada lembah ke hinaan. Manusia yang hina bagiku adalah manusia yang di lalui waktu dengan begitu saja tanpa mendatangkan manfaat sediktpun untuk hari ini dan waktu yang akan datang.

Kehormatan dan keberhasilan itu hadir dari waktu yang berguna. Tidak sedikitpun waktu yang di lalui dengan begitu saja karena waktu itu penting bagiku. Waktu bagaikan bom yang akan menghancurkan masa hidupku jika aku tidak memenet bom tersebut agar tidak meledak sehingga aku temaksud orang yang merugi suatu saat. Waktu yang ada merupakan masa yang harus aku pergunakan sebaik mungkin untuk menjadikan aku sebagai orang yang akan beruntung dan tidak menjadi orang yang merugi.

Waktu bagiku juga seperti cahaya dalam kehidupan, ketika waktu itu berlalu begitu saja, aku merasakan kegelapan di dalam hidup namun jika waktu itu aku pergunakan dengan sebaik mungkin bagiku waktu tersebut bagaikan cahaya dalam hidupku. Hatiku tenang, jiwaku bersih, hidupku tidak sia-sia dan aku bagaikan mutira dalam hidup.

Makna dalam hidup bagiku bagaikan jembatan penyebrang lautan, ketika jembatan itu tidak memiliki tiang tengah sebagai penopang menahan beban dari arah kiri dan kanan maka jembatan itu akan ambruk. Begitulah kehidupan bagiku, waktu sebagai tiang menahan beban hidup, jika hidup ini tidak aku pergunakan sebaik mungkin sebagai tiang penahan beban maka aku akan ambruk dan menjadi orang yang merugi.

Begitulah perumpamaan hidup dengan waktu bagiku, waktu sangat berharga dan waktu sewaktu-waktu menghancurkan dan binasakan aku jika aku tidak menggunakanya. Jembatan adalah sebagai pasilitas mencapai tujuan, begitulah waktu sebagai pasilitas mencapai tujuan. Tidaklah merugi orang-orang yang menggunakan waktu dengan sebaik mungkin, dan beruntunglah orang-orang yang menggunakan waktu dengan sebaik mungkin karena dialah (waktu) yang akan menentukan jalan hidupku.

Waktu bagiku hantu. Mengapa, karena setiap saat aku selalu di kejar dan aku selalu di takuti dengan waktu. Aku takut waktu itu berlalu begitu saja tanpa memberikan waktu yang membekas dan tanpa menghasilkan suatu nilai yang dapat memberi manfaat untuku baik masa depanku maupun untuk orang lain. Allah sangat menyukai orang-orang yang menghargai waktu dan memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin karena orang yang memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin dialah orang yang bukan tergolongan orang-orang yang merugi.

Bukankah waktu suatu emas yang sangat berharga, tentu dia adalah waktu yang sangat berharga. Hanya orang-orang yang mampu memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkinlah yang mendapatkan emas tersebut sehingga dia bukanlah termaksud orang-orang yang merugi. Waktu yang berharga apabila waktu itu telah menjadi teman hidupnya dan tidak sedikitpun waktu itu di sia-siakan dengan begitu saja tanpa memberikan dan manfaat sediktpun untuk dirinya maupu orang lain.

Namun waktu juga bagaikan pedang yang sewaktu-waktu dia akan membunuhku. Ketika waktu itu berlalu dengan begitu saja dia akan memotong dan membunuhku. Waktu itu selalu menghantuiku dan selalu menakutiku sehingga waktu itu tidak dapat terlepas dariku. Jika aku menghidar dari waktu itu aku akan binasa dan aku akan terbunuh dengan waktu karena waktulah yang menentukan aku. Aku tidak bisa terlepas dari waktu karena waktu sahabat aku. Namun perlu akau sadari, suatu saat waktu tersebut akan menjadi musuhku dan dia akan membunuhku dengan tanpa aku sadari.

Bagaimana cara menghargai waktu, setiap saat selalu memikirkan waktu, ketika mau tidur berpikir waktu, berapa jamkah waktu tidurku dan berapa jamkah waktu belajarku, berpikir, menulis sehingga dapat membawa suatu manfaat yang sangat luar biasa untuk orang banyak. Tiada sedikitpun waktu yang akan aku siasiakan karena dia kekasih hatiku.

Hanya mimpi dan angan-angan belaka akan menjadi orang yang sukses atau menjadi orang yang terkaya dan beruntung sementara banyak waktu yang berlalu begitu saja tanpa sedikitpun menorehkan manfaat untuk diriku dan orang lain. Atas kesadaran itulah sehingga tidak sedikitpun waktu tersebut di sia-siakan dan di pergunakan dengan sebaik mungkin. Bukankah orang yang kaya dan orang yng sukses itu disiplin dengan waktu sehingga tidak sediktpun waktu di sia-siakanya. Oleh karena itu waktu yang masih tersisa selalu di manfaatkan dengan sebaik mungkin supaya dalam hidup ini menjadi orang yang tidak merugi.

Waktu Bagi Kehidupan

Dalam kehidupan, waktu tidak akan bisa di pisahkan. Waktu ibarat sepasang tangan manusia yang saling melengkapi dan saling berkerja sama. Apabila salah satu tangan ada kurang maka kehidupan tidak sempurna rasanya. Begitulah kehidupa. Dalam ke hidupan apabila waktu berlalu dengan begitu saja tanpa di gunakan dengan sebaik mungkin untuk menambah kualitas diri maka dalam menepu hidup akan merasakan kekurangan dan selalu di hantui dan di kejar-kejar dengan berbagai permasalah. Permaalahn itu lahir dari waktu yang tidak di gunakan dengan sebaik mungkin sehingga setiap pekerjaan akan selalu di lalaikan bahkan selalu dilupakan. Di kejar dan selalu di kejar dengan waktu, begitulah namanya pekerjaan yang di kerjakan dengan buru-buru sehingga hasilnyapun tidak memuaskan dan membawa suatu ancaman yakni kerugian yang besar.

Waktu mampu mengantarkan manusia pada arah yang sempurna, waktu mampu mengantarkan manusia pada jalan kesuksesan dan waktu juga bisa mengantarkan orang pada lembah kehinaan. Dialah waktu yang menjadi pedang hantu dalam hidup. Hidup selalu di kejar oleh waktu, hidup selalu di permasalahkan dengan waktu dan hidup adalah waktu. Oleh karena itu waktu tidak dapat di hindari karena wqaktu adalah darah yang mengalir di seluruh langkah dan gerak gerik manusia.

Ada Apa Dengan Waktu

Sulit sekali di percaya dan sulit di mengerti mengapa dengan jangka waktu sekian tiba-tiba harus menjadi seorang ayah tau ibu mislkan. Ini membuktikan waktu itu berlalu dengan begitu cepatnya, sehingga apabila waktu tersebut tidak di pergunakan dengan sebaik mungkin oleh manusia maka waktu jugalah yang akan membinasakan manusia. Mari buktikan waktu mebinasakan manusia, berapa banyak orang miskin di Indonesia, berapa banyak anak-anak yang tidak sekolah dan berapa banyak terjadinya pelecehan seksual.

Ini semua membuktikan bahwasanya waktu itu membinasakan orang-orang yang tidak memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Coba faktu itu kita balik dengan manusia menggunakan waktu dengan sebaik mungkin dan selalu di siplin diri dengan waktu, memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin dengan berbagai kegitan yang menghasilkan sebuah karya baik itu berupa membaca, sekolah, keterampilan dll.
Tentulah tidak akan terjadi pengganguran, tingkat kemiskinan akan berkurang dan tingkat pelecehan tidak aka terjadi karena waktu di pergunakan untuk beraktivitas dan berkarya sebagi manfaat yang sangat berharga.  Terjadi hal-hal yang tidak di inginkan karena factor waktu. Jika pada masa waktu itu dalam posisi nganggur maka niat  jahat akan muncul karena karenaotk dalam posisi of. Namun sebaliknya jika otak di bawa bekerja atau untuk beraktifitas kepada hal-hal yang mendatangkan manfaat maka tindak criminal tidak akan terjadi.

Semua itu karena fakator wqktu yang tidak di gunakan dengan sebaik mungkin sehingga waktu berlalu begitu saja dan menambah permasalahan lingkungan. Waktu yang baik adalah waktu yang tidak tersisa sedikitpun untuk bersantai-santai. Orang sukses dan orang yang beriman dialah orang-orang yang sanga beruntung karena dia selalu memfosisikan dirinya sebai hamba yang hidup bukan untuk bersantai saj namun dengan demikian dia menyadari bahwasanya waktu adalah waktu yang selalu bergerak dan sewaktu waktu akan membinasakanya.  kardianto





STRATEGI MEMBANGUN KEBERSAMAAN DALAM MENINGKATKAN SPRITUAL DAN INTELEKTUAL



Segala puji hanya untuk Allah yang telah memberikan nikmat yakni nikmat iman dan islam. Dengan nikmatnya itulah manusia dapat beraktivitas dan melakukan apa saja yang di inginkan manusia. Allah memberikan nikmat kepada manusia bukan tanpa sebab karena Allah memiliki tujuan yakni agar manusia sujud kepadanya.

Selawat beriringkan salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda nabi besar Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia dari jaman jahiliyah menuju jaman yang islamiah. Beliaulah bapak peradaban islam yang mampu mewarnai dunia jahiliyah menuju dunia yang berperadaban sehingga tidak ada lagi hokum rimba yang berlaku pada saat itu.

Untuk menuju peradaban yang pernah jaya pada masa Rasulullah yang kini telah punah perlu adanya imamah waljamaah yakni seorang pemimpin yang mampu mengerakan segolongan atau kelompok yang menuju peradabaan islam. Kebersamaan itu perlu karena kebersamaan itu adalah jamaan yang mampu merubah atau mencegah hal-hal yang dapat menggangu ketenagan dan ketentraman jiwa setiap manusia.

 Bagaimana cara membangun atau strategi apa yang tepat membangun kebersamaan  dalam meningkatkan spiritual dan intelektual. Riset ini bertujuan agar dapat di manfaatkan dengan sebaik mungkin untuk menuju kejayaan dan kemerdekaan baik itu individu, masyarakat bahkan Negara.

Makna Strategi Dalam Membangun Kebersamaan.

Strategi mimiliki atri yakni merubah sesuatu yang tidak sesuai dengan  ideologinya. Menurut Dr. Abdul Mannan MM.  sstrategi adalah siasat untuk aksi, cara untuk aksi dan metode untuk aksi.  Dari berbagai pendapat maka strategi mempunyai makan yang sangat luas bahkan dengan berbagai ragam manusia mengartikanya. Bagai mana dengan startegi membangun. Strategi membangun di sisni mengandung arti yakni cara apa yang tepat atau dengan menggunakan metode apa yang tepat untuk mencapai tujuan dalam membangun kebersamaan dalam menegakan nilai atau dalam pembangunan mental maupun kerakter setiap insani.

Lantas strategi apakah yang tepat dalam membangun kebersamaan antar sesama mahkluk baik itu yang bersifat  pembangunan individual maupun organisasi. karena dengan strategilah segala aspek yang akan di tuju dapat tercapai. Dengan demikian dengan visi di sertai dengan  strategi yang tepat maka membangun telah di memberikan gambaran yang jelas yakni kejaan dan kebersamaan antar sesame mahkluk.

strategi-strategi yang tepat untuk membangun kebersamaan sesama mahkluk diantaranya adalah:

a.       Memperkuat tali persaudaraan
 
Persaudaraan akan terpecah belah apabila tidak adanya persaudaraan yang kokoh dan membawa perusuhan yang berakibat pertumpahan darah walaupun seaqidah. Persaudaraan perlu di bangun dan terus di pupuk demi tegagknya kebersamaan untuk menyapu seluruh penyakit yang menginggapi hati dan ruh persaudaraan. Tidaklah di katakana kuat manusia apabila tidak adanya persaudaraan diantara sesama manusia dan manusia dengan mahkluk yang lainya. Apakah tujuan dari pada persaudaraan ini?

Tujuan dalam membangun kebersamaan adalah mencapai suatu visi dan misi yakni meningkatkan spiritual untuk meunuju kepada arah yang sangat mulia yakni ridho Allah kepada mahkluknya. Dengan demikian tujuan dari pada membangun persaudaraan adalah membangun spiritual dan kekuatan berpikir untuk pembangunan baik itu mental dan kerakter manusia itu sendiri.

b.      Menumbuhsikan sifat dan sikap toleransi

Dengan menumbuhkan sifat dan sikap toleransi akan membawa ketenagan dan ketentraman sesama manusia. Mengapa toleransi perlu di bangun dalam kehidupan sehari-hari baik itu di dalam lingkungan rumah tangga maupun dalam lingkungan masyarakat luas. Tentu jawabanya adalah karena manusia di ciptakan Allah dengan berbagai ragam sikap dan watak yang berbeda-beda. Rambut boleh sama warnanya dan proses kelahiranya juga sama berasal dari air. Namun dari semua itu manusia memiliki visi dan sikap yang berbeda-beda bahkan memiliki pendapat yang berbeda-beda.

Jika tidak ada sikap toleransi sementara pendapat setiap orang berbeda-beda akan menimbiulkan komplik dan berakhir dengan kericuhan dan kekacauan sehingga tujuan dan misi dari pada pembangunan tidak akan tercapai yang ada hanyalah komplik antara sesame manusia itu sendiri baik itu dalam satu golongan itu sendiri maupun akan terjadi peperangan dengan kelompok yang lainya.

Dengan demikian berarti membangun kebersamaan di perlukan sikaf dan sifat toleransi yang tinggi dengan tujuan dapat membangun cita-cita mulia yakni meningkatkan spiritual dan intelektual. Spiritual dibangun dalam pembangunan dengan tujuan yakni melahirkan sekelompok manusia yang yang berpikir pembangunan (positif) dan berwawasan ketuhanan yang dapat membawa sekelompok manusia yang lainya berkembang dengan lebih maju sehingga kedamaian dan kejayaan manusia dapat terwujudkan.

Intelektual di bangnun untuk melahirkan manusia-manusia yang berpikiran pembangunan dan berwawswan pembaharuan demi menciptakan budaya berpikir cemerlang dan mewujudkan manusia yang cinta dengan ilmu pengetahuan untuk menuju ridho tuhan yang maha esa (Allah). Dengan demikian berarti pembangunan membutuhkan intelektual yang yang cemerlang dan dapat di pertanggung jawabkan baik itu di hadapan mansuia maupun di hadapan tuhan yang maha adil perhitunganya.

c.       Menyatukan budaya keragaman yang berbeda menjadi satu

Tentunya manusia lahir telah membawa suatu budaya, dan budaya itu berbeda-beda baik itu dari ras maupun warna kulit. Setiap Negara memiliki budaya yang berbeda-beda dan perpedaan itu lahir berdasarkan situasi dan kondisi alam yang berbeda-beda. Lahirnya budaya demikian menjadi kebiasaan yang mengakar menjadi budaya dan kebiasaan yang sulit untuk di rubah. Contoh, negara yang curah hujan saljunya tinggi tentu membawa budaya agar membuat minuman  yang dapat menghangatkan badan yakni miras. Minuman ini dengan alasan dapat menjaga kesehatan sehingga pemerintahpun menghalalkan minuman tersebut demi kesehatan. 

Namun sayang, kebiasaan atau kebudayaan ini di ikuti oleh Negara yang beriklim panas, sehingga miras hanya di budayakan untuk kegagahan dan ketenagan berpikir bukan untuk kesahatan atau menghangatkan badan. Budaya inilah yang menjadi pertantangan sehingga dapat membuat problem bagi yang tidak meminumanya. Komplik yang timbul dari budaya ini adalah komplik budaya yang mengakar di dalam tubuh umat islam sehingga di dalam tubuh umat islam jadi pecah dan islam menjadi rusak.

Dengan budaya yang sedemikian rupa merasuk di dalam tubuh keluraga maupun organisasi yang dapat memecah belah kekuatan oraganisasi dalam membangun kebersamaan untuk meningkatkan spiritual dan intelektual. Dengan cara apakah menyatukan budaya yang berbeda-beda tersebut.

Jawaban yang paling tepat adalah kembali kepada al-qur’an dan assunah yakni dengan mengikuti ahklak dan budaya Nabi Muhammad Saw  yang budayanya adalah budaya qur’ani. Dengan demikian maka akan terbentuklah organisasi untuk membangun kebersamaan  dalam meningkatkan intelektual dan spiritual dalam kebersamaan.

Membangun Kebersamaan Demi Meningkatkan Spiritual

Allah telah menjelaskan dalam sabdanya yakni manusia di ciptakan dengan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa dengan tujuan agar manusia tersebut dapat saling mengenal antara mansuia satu dengan manusia yang lainya karena berdasarkan jenis budaya yang berbeda-beda sehingga Allah menciptaknan manusia dengan suku dan bahasa yang berbeda-beda. Namun dengan perbedaan tersebut Allah tidak memerintahkan manusia agar berpecah belah.

Dengan perbedaan tersebut yang perlu di bangun manusia adalah kebersamaan demi mencapai derajat kemanusia yang tinggi di mata manusia dan tuhanya. Dengan perbedaan budaya dan kerakternya maka yang perlu di bangun adalah kebersamaan demi meningkatkan satu visi  (tujuan) yakni kebersamaan manusia dalam meningkatkan spiritual. Spiritual itu adalah iman dan islam. Spiritual di bangun untuk meningkatkan iman dan Amal yang kuat akan melahirkan manusia-manusia yang berpotensi tinggi dan berderajat tinggi di sisi Allah.

Manusia yang memiliki spiritual tinggi akan beribawa dan berwawasan tinggi serta memiliki kemampuan yang tidak di miliki oleh manusia-manusia yang tidak memiliki spiritual. Keimanan yang telah di bangun akan membawa pengaruh yang tinggi yakni melahirkan seorang ulama yang intelek dan intelek yang ulama. Nah lahirnya para intelek tersebut akan menuju Negara atau bangsa yang jaya dan damai. Kedamain itu tidak bisa di capai dengan sendiri-sendiri akan tetapi kedamaian itu akan indah apabila di capai dengan cara berjamaah.

Membangun Kebersamaan Dalam Meningkatkan Intelektual

Manusia lahir penuh dengan berbagai masalah dan masalah itu bukan berarti manusia harus lari darinya akan tetapi masalah itu harus di hadapai dengan sikap yang sigap dan kemampuan otak untuk menganalisis berdasarkan manfaat dan tujuanya. Imamah jamaah memerlukan kekuatan yang kuat dan kekuatan itu berdasarkan kerangka berpikir dan keberanian untuk bertindak. Seorang ulama atau seorang pemimpin yang memiliki intelektual yang tinggi akan membawa perubahan yang sangat siknifikan demi mencapai kejayaan dan membangun kebersamaan kebersamaan demi kesejahteraan.

Tidak dapat di bayangkan jika seorang ulama atau seorang pemimpin tidak memiliki intelektual yang tinggi untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat maupun jamaahnya. Kebersamaan akan mengalirkan ilmu yang bermanfaat yakni ilmu kerangka berpikir yang cemerlang di sertai kemampuan menganalisis problem yang sedang di hadapi baik itu problem umat maupun problem bangsa. Dengan kemampuan intelektual yang kuat akan dapat memberantas problem tersebut untuk di arahkan kepada arah yang lebih baik lagi serta menata kembali problem tersebut agar tidak terulang kembali.

Mengatasi problem demikian tentulah harus memiliki strategi, strategi itu adalah strategi pembangunan imamah waljamaah. Imam yang kuat akan melahirkan generasi yang kuat sedangkan imam yang lemah akan melahirkan generasi yang lemah. Untuk meningkatkan kebersamaan dalam rangka menyonsong kembali kekeuatan islam dalam membangun peradaban islam demi melahirkan pemimpin yang intelektual dan melahirkan kemabali generasi yang intelek juga.

Kesimpulan

Apapun jenis aktifitas manusia harus memiliki strategi agar mudah di capai dengan cepat dan tepat. Karena strategi adalah cara yang tepat dalam mengatasi suatu masalah. Kebersamaan dalam meningkatkan spiritual tentu tidak akan mudah tercapai jika tidak memiliki strategi yang tepat karena dengan strategi berarti memberikan cara atau sulusi yang tepat untuk memberikan perubahan pada ideologi.

Begitu juga dengan membangun kebersamaan dalam meningkatkan intelektual yang cemerlang tentu memerlukan siasat yang tepat agar tujuan dapat tercapai dengan cepat dan tepat. Kejayaan dan keberhasilan akan terwujud jika seseorang memiliki visi, menajemen yang kuat dan strategi yang jitu dalam mencapai keberhasilan. Jadi, aktivitas mansuia itu harus memiliki strategi demi mewujudkan cita-cita dan impian yang terpendam.

dari tiga strategi diatas, mungkin dapat di implementasikan  kepada masyarakat khususnya dalam linkungan keluarga dan linkungan tempat tinggal dalam ruang lingkup seiman dan seaqidah untuk menyatukan dan meningkatian spiritual kepada Allah. Rabb yang menciptakan dan yang akan memusnakan segala apa yang di bumi dan yang di langit. Dengan  meningkatkan spiritual maka meningkatkan juga kualitas keimanan atas dasar untuk menuju jalanya Allah demi mengharap ridhonya Allah.

Dengan meningkatnya spiritual tentunya tidak lupa meningkatkan intelektual demi meningkatkan kejayaan dan kekuatan bersama dalam rangka menuju ridho Illahi. intelektual yang kuat adalah Intelek yang akan samapai pada ridhonya Allah dan tidak akan mudah di sesatkan dan di bodohi oleh siapapun. sedangkan intelektual yang lemah akan sangat mudah tersesat dari jalan Allah. oleh karena itu perlua adanya kebersamaan dal membangun spiritual dan intelektual agar dapat terbangun secara kebersamaan.

jika ada dalam tulisan ini baik itu salah dalam penulisan hurufnya, cara berpikirnya dan penyampaianya terlalu sempit maupun luas mohon di maafkan karena ini demi mencapai kebersamaan dalam rangka menuju kedamaian dan keindaha berserta kesejehteraan dengan ridho Allah SWT. chardyantho