Segala
puji hanya untuk Allah yang telah memberikan nikmat yakni nikmat iman dan
islam. Dengan nikmatnya itulah manusia dapat beraktivitas dan melakukan apa
saja yang di inginkan manusia. Allah memberikan nikmat kepada manusia bukan
tanpa sebab karena Allah memiliki tujuan yakni agar manusia sujud kepadanya.
Selawat
beriringkan salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda nabi besar Muhammad
SAW yang telah mengantarkan manusia dari jaman jahiliyah menuju jaman yang
islamiah. Beliaulah bapak peradaban islam yang mampu mewarnai dunia jahiliyah
menuju dunia yang berperadaban sehingga tidak ada lagi hokum rimba yang berlaku
pada saat itu.
Untuk
menuju peradaban yang pernah jaya pada masa Rasulullah yang kini telah punah
perlu adanya imamah waljamaah yakni seorang pemimpin yang mampu mengerakan
segolongan atau kelompok yang menuju peradabaan islam. Kebersamaan itu perlu
karena kebersamaan itu adalah jamaan yang mampu merubah atau mencegah hal-hal
yang dapat menggangu ketenagan dan ketentraman jiwa setiap manusia.
Bagaimana cara membangun atau strategi apa yang tepat membangun
kebersamaan dalam meningkatkan spiritual
dan intelektual. Riset ini bertujuan agar dapat di manfaatkan dengan sebaik
mungkin untuk menuju kejayaan dan kemerdekaan baik itu individu, masyarakat
bahkan Negara.
Makna Strategi Dalam Membangun Kebersamaan.
Strategi
mimiliki atri yakni merubah sesuatu yang tidak sesuai dengan ideologinya. Menurut Dr. Abdul Mannan MM. sstrategi adalah siasat untuk aksi, cara untuk
aksi dan metode untuk aksi. Dari
berbagai pendapat maka strategi mempunyai makan yang sangat luas bahkan
dengan berbagai ragam manusia mengartikanya. Bagai mana dengan startegi
membangun. Strategi membangun di sisni mengandung arti yakni cara apa yang
tepat atau dengan menggunakan metode apa yang tepat untuk mencapai tujuan dalam
membangun kebersamaan dalam menegakan nilai atau dalam pembangunan mental
maupun kerakter setiap insani.
Lantas
strategi apakah yang tepat dalam membangun kebersamaan antar sesama mahkluk
baik itu yang bersifat pembangunan
individual maupun organisasi. karena dengan strategilah segala aspek yang akan di tuju dapat tercapai. Dengan demikian dengan visi di sertai dengan strategi yang tepat maka membangun telah di
memberikan gambaran yang jelas yakni kejaan dan kebersamaan antar sesame mahkluk.
strategi-strategi
yang tepat untuk membangun kebersamaan sesama mahkluk diantaranya adalah:
Persaudaraan akan terpecah belah apabila tidak adanya persaudaraan
yang kokoh dan membawa perusuhan yang berakibat pertumpahan darah walaupun
seaqidah. Persaudaraan perlu di bangun dan terus di pupuk demi tegagknya
kebersamaan untuk menyapu seluruh penyakit yang menginggapi hati dan ruh
persaudaraan. Tidaklah di katakana kuat manusia apabila tidak adanya
persaudaraan diantara sesama manusia dan manusia dengan mahkluk yang lainya.
Apakah tujuan dari pada persaudaraan ini?
Tujuan dalam membangun kebersamaan adalah mencapai suatu visi dan
misi yakni meningkatkan spiritual untuk meunuju kepada arah yang sangat mulia
yakni ridho Allah kepada mahkluknya. Dengan demikian tujuan dari pada membangun
persaudaraan adalah membangun spiritual dan kekuatan berpikir untuk pembangunan
baik itu mental dan kerakter manusia itu sendiri.
Dengan menumbuhkan sifat dan sikap toleransi akan membawa ketenagan
dan ketentraman sesama manusia. Mengapa toleransi perlu di bangun dalam
kehidupan sehari-hari baik itu di dalam lingkungan rumah tangga maupun dalam
lingkungan masyarakat luas. Tentu jawabanya adalah karena manusia di ciptakan
Allah dengan berbagai ragam sikap dan watak yang berbeda-beda. Rambut boleh
sama warnanya dan proses kelahiranya juga sama berasal dari air. Namun dari
semua itu manusia memiliki visi dan sikap yang berbeda-beda bahkan memiliki
pendapat yang berbeda-beda.
Jika tidak ada sikap toleransi sementara pendapat setiap orang
berbeda-beda akan menimbiulkan komplik dan berakhir dengan kericuhan dan
kekacauan sehingga tujuan dan misi dari pada pembangunan tidak akan tercapai
yang ada hanyalah komplik antara sesame manusia itu sendiri baik itu dalam satu
golongan itu sendiri maupun akan terjadi peperangan dengan kelompok yang
lainya.
Dengan demikian berarti membangun kebersamaan di perlukan sikaf dan
sifat toleransi yang tinggi dengan tujuan dapat membangun cita-cita mulia yakni
meningkatkan spiritual dan intelektual. Spiritual dibangun dalam pembangunan
dengan tujuan yakni melahirkan sekelompok manusia yang yang berpikir
pembangunan (positif) dan berwawasan ketuhanan yang dapat membawa sekelompok
manusia yang lainya berkembang dengan lebih maju sehingga kedamaian dan
kejayaan manusia dapat terwujudkan.
Intelektual di bangnun untuk melahirkan manusia-manusia yang
berpikiran pembangunan dan berwawswan pembaharuan demi menciptakan budaya
berpikir cemerlang dan mewujudkan manusia yang cinta dengan ilmu pengetahuan
untuk menuju ridho tuhan yang maha esa (Allah). Dengan demikian berarti
pembangunan membutuhkan intelektual yang yang cemerlang dan dapat di
pertanggung jawabkan baik itu di hadapan mansuia maupun di hadapan tuhan yang
maha adil perhitunganya.
Tentunya manusia lahir telah membawa suatu budaya, dan budaya itu
berbeda-beda baik itu dari ras maupun warna kulit. Setiap Negara memiliki
budaya yang berbeda-beda dan perpedaan itu lahir berdasarkan situasi dan
kondisi alam yang berbeda-beda. Lahirnya budaya demikian menjadi kebiasaan yang
mengakar menjadi budaya dan kebiasaan yang sulit untuk di rubah. Contoh, negara
yang curah hujan saljunya tinggi tentu membawa budaya agar membuat minuman
yang dapat menghangatkan badan yakni miras. Minuman ini dengan alasan dapat
menjaga kesehatan sehingga pemerintahpun menghalalkan minuman tersebut demi
kesehatan.
Namun sayang, kebiasaan atau kebudayaan ini di ikuti oleh Negara
yang beriklim panas, sehingga miras hanya di budayakan untuk kegagahan dan
ketenagan berpikir bukan untuk kesahatan atau menghangatkan badan. Budaya
inilah yang menjadi pertantangan sehingga dapat membuat problem bagi yang
tidak meminumanya. Komplik yang timbul dari budaya ini adalah komplik
budaya yang mengakar di dalam tubuh umat islam sehingga di dalam tubuh umat
islam jadi pecah dan islam menjadi rusak.
Dengan budaya yang sedemikian rupa merasuk di dalam tubuh keluraga
maupun organisasi yang dapat memecah belah kekuatan oraganisasi dalam membangun
kebersamaan untuk meningkatkan spiritual dan intelektual. Dengan cara apakah
menyatukan budaya yang berbeda-beda tersebut.
Jawaban yang paling tepat adalah kembali kepada al-qur’an dan
assunah yakni dengan mengikuti ahklak dan budaya Nabi Muhammad Saw yang budayanya adalah budaya qur’ani. Dengan
demikian maka akan terbentuklah organisasi untuk membangun kebersamaan dalam meningkatkan intelektual dan spiritual
dalam kebersamaan.
Membangun Kebersamaan Demi Meningkatkan Spiritual
Allah
telah menjelaskan dalam sabdanya yakni manusia di ciptakan dengan bersuku-suku
dan berbangsa-bangsa dengan tujuan agar manusia tersebut dapat saling mengenal
antara mansuia satu dengan manusia yang lainya karena berdasarkan jenis budaya
yang berbeda-beda sehingga Allah menciptaknan manusia dengan suku dan bahasa
yang berbeda-beda. Namun dengan perbedaan tersebut Allah tidak memerintahkan
manusia agar berpecah belah.
Dengan
perbedaan tersebut yang perlu di bangun manusia adalah kebersamaan demi
mencapai derajat kemanusia yang tinggi di mata manusia dan tuhanya. Dengan perbedaan budaya dan kerakternya maka yang perlu di bangun
adalah kebersamaan demi meningkatkan satu visi
(tujuan) yakni kebersamaan manusia dalam meningkatkan spiritual. Spiritual
itu adalah iman dan islam. Spiritual di bangun untuk meningkatkan iman dan Amal
yang kuat akan melahirkan manusia-manusia yang berpotensi tinggi dan berderajat
tinggi di sisi Allah.
Manusia
yang memiliki spiritual tinggi akan beribawa dan berwawasan tinggi serta
memiliki kemampuan yang tidak di miliki oleh manusia-manusia yang tidak
memiliki spiritual. Keimanan yang telah di bangun akan membawa pengaruh yang
tinggi yakni melahirkan seorang ulama yang intelek dan intelek yang ulama. Nah
lahirnya para intelek tersebut akan menuju Negara atau bangsa yang jaya dan
damai. Kedamain itu tidak bisa di capai dengan sendiri-sendiri akan tetapi kedamaian
itu akan indah apabila di capai dengan cara berjamaah.
Membangun Kebersamaan Dalam Meningkatkan Intelektual
Manusia
lahir penuh dengan berbagai masalah dan masalah itu bukan berarti manusia harus
lari darinya akan tetapi masalah itu harus di hadapai dengan sikap yang sigap
dan kemampuan otak untuk menganalisis berdasarkan manfaat dan tujuanya. Imamah
jamaah memerlukan kekuatan yang kuat dan kekuatan itu berdasarkan kerangka
berpikir dan keberanian untuk bertindak. Seorang ulama atau seorang pemimpin yang
memiliki intelektual yang tinggi akan membawa perubahan yang sangat siknifikan
demi mencapai kejayaan dan membangun kebersamaan kebersamaan demi kesejahteraan.
Tidak
dapat di bayangkan jika seorang ulama atau seorang pemimpin tidak memiliki
intelektual yang tinggi untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat maupun
jamaahnya. Kebersamaan akan mengalirkan ilmu yang bermanfaat yakni ilmu
kerangka berpikir yang cemerlang di sertai kemampuan menganalisis problem yang
sedang di hadapi baik itu problem umat maupun problem bangsa. Dengan kemampuan
intelektual yang kuat akan dapat memberantas problem tersebut untuk di arahkan
kepada arah yang lebih baik lagi serta menata kembali problem tersebut agar
tidak terulang kembali.
Mengatasi
problem demikian tentulah harus memiliki strategi, strategi itu adalah strategi
pembangunan imamah waljamaah. Imam yang kuat akan melahirkan generasi yang kuat
sedangkan imam yang lemah akan melahirkan generasi yang lemah. Untuk
meningkatkan kebersamaan dalam rangka menyonsong kembali kekeuatan islam dalam
membangun peradaban islam demi melahirkan pemimpin yang intelektual dan
melahirkan kemabali generasi yang intelek juga.
Kesimpulan
Apapun
jenis aktifitas manusia harus memiliki strategi agar mudah di capai dengan cepat dan tepat. Karena strategi adalah cara yang
tepat dalam mengatasi suatu masalah. Kebersamaan dalam meningkatkan spiritual
tentu tidak akan mudah tercapai jika tidak memiliki strategi yang tepat karena
dengan strategi berarti memberikan cara atau sulusi yang tepat untuk memberikan
perubahan pada ideologi.
Begitu
juga dengan membangun kebersamaan dalam meningkatkan intelektual yang cemerlang
tentu memerlukan siasat yang tepat agar tujuan dapat tercapai dengan cepat dan
tepat. Kejayaan dan keberhasilan akan terwujud jika seseorang memiliki visi,
menajemen yang kuat dan strategi yang jitu dalam mencapai keberhasilan. Jadi,
aktivitas mansuia itu harus memiliki strategi demi mewujudkan cita-cita dan
impian yang terpendam.
dari tiga strategi diatas, mungkin dapat di implementasikan kepada masyarakat khususnya dalam linkungan keluarga dan linkungan tempat tinggal dalam ruang lingkup seiman dan seaqidah untuk menyatukan dan meningkatian spiritual kepada Allah. Rabb yang menciptakan dan yang akan memusnakan segala apa yang di bumi dan yang di langit. Dengan meningkatkan spiritual maka meningkatkan juga kualitas keimanan atas dasar untuk menuju jalanya Allah demi mengharap ridhonya Allah.
Dengan meningkatnya spiritual tentunya tidak lupa meningkatkan intelektual demi meningkatkan kejayaan dan kekuatan bersama dalam rangka menuju ridho Illahi. intelektual yang kuat adalah Intelek yang akan samapai pada ridhonya Allah dan tidak akan mudah di sesatkan dan di bodohi oleh siapapun. sedangkan intelektual yang lemah akan sangat mudah tersesat dari jalan Allah. oleh karena itu perlua adanya kebersamaan dal membangun spiritual dan intelektual agar dapat terbangun secara kebersamaan.
jika ada dalam tulisan ini baik itu salah dalam penulisan hurufnya, cara berpikirnya dan penyampaianya terlalu sempit maupun luas mohon di maafkan karena ini demi mencapai kebersamaan dalam rangka menuju kedamaian dan keindaha berserta kesejehteraan dengan ridho Allah SWT. chardyantho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar