Minggu, 15 Juli 2012

STRATEGI MEMBANGUN KEBERSAMAAN DALAM MENINGKATKAN SPRITUAL DAN INTELEKTUAL



Segala puji hanya untuk Allah yang telah memberikan nikmat yakni nikmat iman dan islam. Dengan nikmatnya itulah manusia dapat beraktivitas dan melakukan apa saja yang di inginkan manusia. Allah memberikan nikmat kepada manusia bukan tanpa sebab karena Allah memiliki tujuan yakni agar manusia sujud kepadanya.

Selawat beriringkan salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda nabi besar Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia dari jaman jahiliyah menuju jaman yang islamiah. Beliaulah bapak peradaban islam yang mampu mewarnai dunia jahiliyah menuju dunia yang berperadaban sehingga tidak ada lagi hokum rimba yang berlaku pada saat itu.

Untuk menuju peradaban yang pernah jaya pada masa Rasulullah yang kini telah punah perlu adanya imamah waljamaah yakni seorang pemimpin yang mampu mengerakan segolongan atau kelompok yang menuju peradabaan islam. Kebersamaan itu perlu karena kebersamaan itu adalah jamaan yang mampu merubah atau mencegah hal-hal yang dapat menggangu ketenagan dan ketentraman jiwa setiap manusia.

 Bagaimana cara membangun atau strategi apa yang tepat membangun kebersamaan  dalam meningkatkan spiritual dan intelektual. Riset ini bertujuan agar dapat di manfaatkan dengan sebaik mungkin untuk menuju kejayaan dan kemerdekaan baik itu individu, masyarakat bahkan Negara.

Makna Strategi Dalam Membangun Kebersamaan.

Strategi mimiliki atri yakni merubah sesuatu yang tidak sesuai dengan  ideologinya. Menurut Dr. Abdul Mannan MM.  sstrategi adalah siasat untuk aksi, cara untuk aksi dan metode untuk aksi.  Dari berbagai pendapat maka strategi mempunyai makan yang sangat luas bahkan dengan berbagai ragam manusia mengartikanya. Bagai mana dengan startegi membangun. Strategi membangun di sisni mengandung arti yakni cara apa yang tepat atau dengan menggunakan metode apa yang tepat untuk mencapai tujuan dalam membangun kebersamaan dalam menegakan nilai atau dalam pembangunan mental maupun kerakter setiap insani.

Lantas strategi apakah yang tepat dalam membangun kebersamaan antar sesama mahkluk baik itu yang bersifat  pembangunan individual maupun organisasi. karena dengan strategilah segala aspek yang akan di tuju dapat tercapai. Dengan demikian dengan visi di sertai dengan  strategi yang tepat maka membangun telah di memberikan gambaran yang jelas yakni kejaan dan kebersamaan antar sesame mahkluk.

strategi-strategi yang tepat untuk membangun kebersamaan sesama mahkluk diantaranya adalah:

a.       Memperkuat tali persaudaraan
 
Persaudaraan akan terpecah belah apabila tidak adanya persaudaraan yang kokoh dan membawa perusuhan yang berakibat pertumpahan darah walaupun seaqidah. Persaudaraan perlu di bangun dan terus di pupuk demi tegagknya kebersamaan untuk menyapu seluruh penyakit yang menginggapi hati dan ruh persaudaraan. Tidaklah di katakana kuat manusia apabila tidak adanya persaudaraan diantara sesama manusia dan manusia dengan mahkluk yang lainya. Apakah tujuan dari pada persaudaraan ini?

Tujuan dalam membangun kebersamaan adalah mencapai suatu visi dan misi yakni meningkatkan spiritual untuk meunuju kepada arah yang sangat mulia yakni ridho Allah kepada mahkluknya. Dengan demikian tujuan dari pada membangun persaudaraan adalah membangun spiritual dan kekuatan berpikir untuk pembangunan baik itu mental dan kerakter manusia itu sendiri.

b.      Menumbuhsikan sifat dan sikap toleransi

Dengan menumbuhkan sifat dan sikap toleransi akan membawa ketenagan dan ketentraman sesama manusia. Mengapa toleransi perlu di bangun dalam kehidupan sehari-hari baik itu di dalam lingkungan rumah tangga maupun dalam lingkungan masyarakat luas. Tentu jawabanya adalah karena manusia di ciptakan Allah dengan berbagai ragam sikap dan watak yang berbeda-beda. Rambut boleh sama warnanya dan proses kelahiranya juga sama berasal dari air. Namun dari semua itu manusia memiliki visi dan sikap yang berbeda-beda bahkan memiliki pendapat yang berbeda-beda.

Jika tidak ada sikap toleransi sementara pendapat setiap orang berbeda-beda akan menimbiulkan komplik dan berakhir dengan kericuhan dan kekacauan sehingga tujuan dan misi dari pada pembangunan tidak akan tercapai yang ada hanyalah komplik antara sesame manusia itu sendiri baik itu dalam satu golongan itu sendiri maupun akan terjadi peperangan dengan kelompok yang lainya.

Dengan demikian berarti membangun kebersamaan di perlukan sikaf dan sifat toleransi yang tinggi dengan tujuan dapat membangun cita-cita mulia yakni meningkatkan spiritual dan intelektual. Spiritual dibangun dalam pembangunan dengan tujuan yakni melahirkan sekelompok manusia yang yang berpikir pembangunan (positif) dan berwawasan ketuhanan yang dapat membawa sekelompok manusia yang lainya berkembang dengan lebih maju sehingga kedamaian dan kejayaan manusia dapat terwujudkan.

Intelektual di bangnun untuk melahirkan manusia-manusia yang berpikiran pembangunan dan berwawswan pembaharuan demi menciptakan budaya berpikir cemerlang dan mewujudkan manusia yang cinta dengan ilmu pengetahuan untuk menuju ridho tuhan yang maha esa (Allah). Dengan demikian berarti pembangunan membutuhkan intelektual yang yang cemerlang dan dapat di pertanggung jawabkan baik itu di hadapan mansuia maupun di hadapan tuhan yang maha adil perhitunganya.

c.       Menyatukan budaya keragaman yang berbeda menjadi satu

Tentunya manusia lahir telah membawa suatu budaya, dan budaya itu berbeda-beda baik itu dari ras maupun warna kulit. Setiap Negara memiliki budaya yang berbeda-beda dan perpedaan itu lahir berdasarkan situasi dan kondisi alam yang berbeda-beda. Lahirnya budaya demikian menjadi kebiasaan yang mengakar menjadi budaya dan kebiasaan yang sulit untuk di rubah. Contoh, negara yang curah hujan saljunya tinggi tentu membawa budaya agar membuat minuman  yang dapat menghangatkan badan yakni miras. Minuman ini dengan alasan dapat menjaga kesehatan sehingga pemerintahpun menghalalkan minuman tersebut demi kesehatan. 

Namun sayang, kebiasaan atau kebudayaan ini di ikuti oleh Negara yang beriklim panas, sehingga miras hanya di budayakan untuk kegagahan dan ketenagan berpikir bukan untuk kesahatan atau menghangatkan badan. Budaya inilah yang menjadi pertantangan sehingga dapat membuat problem bagi yang tidak meminumanya. Komplik yang timbul dari budaya ini adalah komplik budaya yang mengakar di dalam tubuh umat islam sehingga di dalam tubuh umat islam jadi pecah dan islam menjadi rusak.

Dengan budaya yang sedemikian rupa merasuk di dalam tubuh keluraga maupun organisasi yang dapat memecah belah kekuatan oraganisasi dalam membangun kebersamaan untuk meningkatkan spiritual dan intelektual. Dengan cara apakah menyatukan budaya yang berbeda-beda tersebut.

Jawaban yang paling tepat adalah kembali kepada al-qur’an dan assunah yakni dengan mengikuti ahklak dan budaya Nabi Muhammad Saw  yang budayanya adalah budaya qur’ani. Dengan demikian maka akan terbentuklah organisasi untuk membangun kebersamaan  dalam meningkatkan intelektual dan spiritual dalam kebersamaan.

Membangun Kebersamaan Demi Meningkatkan Spiritual

Allah telah menjelaskan dalam sabdanya yakni manusia di ciptakan dengan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa dengan tujuan agar manusia tersebut dapat saling mengenal antara mansuia satu dengan manusia yang lainya karena berdasarkan jenis budaya yang berbeda-beda sehingga Allah menciptaknan manusia dengan suku dan bahasa yang berbeda-beda. Namun dengan perbedaan tersebut Allah tidak memerintahkan manusia agar berpecah belah.

Dengan perbedaan tersebut yang perlu di bangun manusia adalah kebersamaan demi mencapai derajat kemanusia yang tinggi di mata manusia dan tuhanya. Dengan perbedaan budaya dan kerakternya maka yang perlu di bangun adalah kebersamaan demi meningkatkan satu visi  (tujuan) yakni kebersamaan manusia dalam meningkatkan spiritual. Spiritual itu adalah iman dan islam. Spiritual di bangun untuk meningkatkan iman dan Amal yang kuat akan melahirkan manusia-manusia yang berpotensi tinggi dan berderajat tinggi di sisi Allah.

Manusia yang memiliki spiritual tinggi akan beribawa dan berwawasan tinggi serta memiliki kemampuan yang tidak di miliki oleh manusia-manusia yang tidak memiliki spiritual. Keimanan yang telah di bangun akan membawa pengaruh yang tinggi yakni melahirkan seorang ulama yang intelek dan intelek yang ulama. Nah lahirnya para intelek tersebut akan menuju Negara atau bangsa yang jaya dan damai. Kedamain itu tidak bisa di capai dengan sendiri-sendiri akan tetapi kedamaian itu akan indah apabila di capai dengan cara berjamaah.

Membangun Kebersamaan Dalam Meningkatkan Intelektual

Manusia lahir penuh dengan berbagai masalah dan masalah itu bukan berarti manusia harus lari darinya akan tetapi masalah itu harus di hadapai dengan sikap yang sigap dan kemampuan otak untuk menganalisis berdasarkan manfaat dan tujuanya. Imamah jamaah memerlukan kekuatan yang kuat dan kekuatan itu berdasarkan kerangka berpikir dan keberanian untuk bertindak. Seorang ulama atau seorang pemimpin yang memiliki intelektual yang tinggi akan membawa perubahan yang sangat siknifikan demi mencapai kejayaan dan membangun kebersamaan kebersamaan demi kesejahteraan.

Tidak dapat di bayangkan jika seorang ulama atau seorang pemimpin tidak memiliki intelektual yang tinggi untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat maupun jamaahnya. Kebersamaan akan mengalirkan ilmu yang bermanfaat yakni ilmu kerangka berpikir yang cemerlang di sertai kemampuan menganalisis problem yang sedang di hadapi baik itu problem umat maupun problem bangsa. Dengan kemampuan intelektual yang kuat akan dapat memberantas problem tersebut untuk di arahkan kepada arah yang lebih baik lagi serta menata kembali problem tersebut agar tidak terulang kembali.

Mengatasi problem demikian tentulah harus memiliki strategi, strategi itu adalah strategi pembangunan imamah waljamaah. Imam yang kuat akan melahirkan generasi yang kuat sedangkan imam yang lemah akan melahirkan generasi yang lemah. Untuk meningkatkan kebersamaan dalam rangka menyonsong kembali kekeuatan islam dalam membangun peradaban islam demi melahirkan pemimpin yang intelektual dan melahirkan kemabali generasi yang intelek juga.

Kesimpulan

Apapun jenis aktifitas manusia harus memiliki strategi agar mudah di capai dengan cepat dan tepat. Karena strategi adalah cara yang tepat dalam mengatasi suatu masalah. Kebersamaan dalam meningkatkan spiritual tentu tidak akan mudah tercapai jika tidak memiliki strategi yang tepat karena dengan strategi berarti memberikan cara atau sulusi yang tepat untuk memberikan perubahan pada ideologi.

Begitu juga dengan membangun kebersamaan dalam meningkatkan intelektual yang cemerlang tentu memerlukan siasat yang tepat agar tujuan dapat tercapai dengan cepat dan tepat. Kejayaan dan keberhasilan akan terwujud jika seseorang memiliki visi, menajemen yang kuat dan strategi yang jitu dalam mencapai keberhasilan. Jadi, aktivitas mansuia itu harus memiliki strategi demi mewujudkan cita-cita dan impian yang terpendam.

dari tiga strategi diatas, mungkin dapat di implementasikan  kepada masyarakat khususnya dalam linkungan keluarga dan linkungan tempat tinggal dalam ruang lingkup seiman dan seaqidah untuk menyatukan dan meningkatian spiritual kepada Allah. Rabb yang menciptakan dan yang akan memusnakan segala apa yang di bumi dan yang di langit. Dengan  meningkatkan spiritual maka meningkatkan juga kualitas keimanan atas dasar untuk menuju jalanya Allah demi mengharap ridhonya Allah.

Dengan meningkatnya spiritual tentunya tidak lupa meningkatkan intelektual demi meningkatkan kejayaan dan kekuatan bersama dalam rangka menuju ridho Illahi. intelektual yang kuat adalah Intelek yang akan samapai pada ridhonya Allah dan tidak akan mudah di sesatkan dan di bodohi oleh siapapun. sedangkan intelektual yang lemah akan sangat mudah tersesat dari jalan Allah. oleh karena itu perlua adanya kebersamaan dal membangun spiritual dan intelektual agar dapat terbangun secara kebersamaan.

jika ada dalam tulisan ini baik itu salah dalam penulisan hurufnya, cara berpikirnya dan penyampaianya terlalu sempit maupun luas mohon di maafkan karena ini demi mencapai kebersamaan dalam rangka menuju kedamaian dan keindaha berserta kesejehteraan dengan ridho Allah SWT. chardyantho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar