Minggu, 15 Juli 2012

ISLAM SEBAGAI PERADABAN





Add caption
Iqra bismirobbikalazi khalaq, “bacalah dengan nama tuhan yang menciptakan kamu”. Ayat ini sangat erat kaitanya dengan keilmuan bahwasanya betapa penting ilmu dalam mengarungi kehidupan dan mendapatkan kebenaran. Orang yang jauh dari kebenaran adalah orang yang jauh dari keilmuan sedangkan orang yang dekat dengan kebenran dan dekat dengan  sang pencipta yakni Allah.
Islam hadir sebagai cahaya dalam kehidupan karena islam selalu mengajarkan kepada budaya-budaya yang menuju pada budaya kebenaran. Bukan menjadi masalah jika orang-orang islam yang mengaku beragama islam di KTP berkoar-koar dalam mengabarkan jika dirinya islam, namun yang menjadi permasalahan adalah orang-orang islam yang tidak berilmu dan selalu mengikuti budaya barat sehingga lebih dekat pada kemaksiatan, berbudaya kebaratan dan berbau kesyirikan sehingga sangat mudah islam di lecehkan akibat dari orang-orang islam itu sendiri yang tidak memiliki ilmu dan budaya ilmu.
Barat merupakan warisan ilmu yang tidak di ragukan lagi, namun satu sisi yang salah dari Barat adalah Barat tidak memiliki ilmu kebenaran yakni ilmu Allah (hidayah Allah). Barat sebagai Negara yang terbesar dalam pengembangan teknologi karena Barat merupakan Negara pencinta ilmu. Barat selalu cinta budaya sehingga barat selalu menyisikan waktu 12 jam menjadi waktu yang produktip. Empat jam untuk istirahat sedangkan delapan jam untuk berpikir maka tidak heran jika barat mampu mengembangkan keilmuan baik itu ilmu budaya maupun ilmu teknologi.
Budaya barat sangat indah namun budaya barat selalu mengacu dengan pertantangan Alqur’an salah satunya adalah budaya barat yang baik adalah budaya keilmuan dan budaya yang bertentangan adalah barat tidak mau mengakui kebenaran Al-quran sehingga peradaban barat selalu mengacu pada peradaban yang jahiliyah.
Budaya lahir dari kebiasaan-kebiasan manusia, namun budaya tidak lepas dari kehidupan manusia. Islam juga merupakan budaya, namun budaya islam adalah budaya yang menyeru pada Allah dan selalu mengutamakan kebaikan dan kerukunan sesama manusia diantaranya manusia memerlukan Allah sebagai sang kholik tempat meminta dan mohon pertolongan sedangkan manusia membutuhkan manusia satu dengan manusia yang lainya untuk melengkapi dalam kehidupan.
Manusia tidak lepas dari tuhanya (Allah) karena manusia membutuhkan tuhan sebagai tempat meminta dan mengadu. Manusia juga tidak akan hidup jika manusia itu hanya sendirian karena manusia mahkluk social. Karena manusia membutuhkan Allah tempat meminta dan manusia membutuhkan manusia yang lain sebagai mahkluk social maka lahirlah budaya yakni budaya keimanan, manusia meyakini adanya tuhan (Allah) dan mencintai sesama mahkluk.



Dengan lahirnya budaya tuhan maka adapula undang-undang yang telah di atur oleh tuhan yakni Allah SWT. Undang-undang tersebut sebagai penegak hokum yang adil berdasarkan undang-undang yang telah di cantumkan Al- qur’an. Al-qur’an merupakan undang-undang yang telah di atur oleh Allah yang tidak dapat di rubah maupun di tawar-tawar kecuali karena hal-hal yang telah di permudah oleh undang- undangal- qur’an tersebut.
Seperti wudhu, jika akan shalat seharusnya bersuci dengan air karena wudhu adalah perintah Allah untuk bersuci ketika akan melaksanakan shalat, dan tidak sah shalat seseorang jika tidak berwudhu. Undang-undang al- quran mengenai wudhu tidak dapat di ganggu gugat namun karena ada undang-undang yang memudahkan manusia dan tidak memberatkan manusia berdasarkan undang-undang keringan dari Allah maka shalat akan sah jika bertayamum karena bebrafa factor yang menyebabkan tidak bisa bersuci dengan menggunakan air.
Budaya barat selalu menjadi pinjakan manusia di akhir-akhir ini. Dimana budaya barat merupakan budaya yang paling modern dan dia anggap budaya yang paling gaul sehingga mengundang banyak pihak dan menjerusmuskan banyak orang pada limbah kenistaan. Hal demikian terjadi karena rendahnya antara ilmu dan islam.
Sangat memprihatinkan di saat-saat para remaja tumbuh dewasa sudah tersiram budaya yang tidak sesuai dengan ajaran islam. Sehingga dampak  budaya tersebut merancu generasi islam sehingga lambat laun budaya islam akan terkikis dan sirna. Fakta telah banyak di bicarakan oleh para ulama-ulama terkemuka yang resah dengan budaya barat yang merusak keimanan dan kreakter para generasi islam.
Suku qurasy terkenal dengan budaya mabuk-mabukan, perzinahan, pembunuhan dan mengundi nasib dengan anak panah. Dalam menjalani kehidupan suku qurasy tidak pernah mengenal ras maupun keiman sehingga hidup penuh dengan kejahiliyaan. Budaya jahiliyah ini sirna ketika islam hadir dan mampu merubah kebiasaan-kebiasaan dan budaya bangsa arab terdahulu. Kehadiran islam membawa suatau perubahan dan mampu diaplikasikan oleh masyarakat yang memeluk islam sehingga dengan islam dapat merubaha budaya jahilaiyah menjadi budaya islam.
Nabi Muhammad adalah contoh sosok pemimpin yang adil dan amanah. Dengan keadilan dan amanah yang di pikulnya mampu di laksanakanya membawa perubahan yang sangat siknifikan dan mampu merubah dan merombak struktur budaya jahiliyah arab. Begitu juga dengan para sahabat yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan ajaran Nabi Muhammad yakni menegakkan budaya islam dan menanamkan kepada masyarakat ketauhidan di dalam setiap insan sehingga dapat merubah pola hidup bangsa arab yang tadinya jahiliyah kini menjadi budaya islamiah.
Pola hidup yang tidak sejalan dengan islam akan membawa problem yakni problem aqidah. Problem aqidah membawa pada jalan yang menjerumuskan yakni budaya jahiliyah walaupun tidak secara langsung di rasakan namun dampak dari semua itu akan merubah dan merusak keimanan sehingga jadilah manusia-manusia jahilah modern.
Dampak Peradaban Barat Terhadap Generasi Muda Islam
Lady gaga akan konser di Indonesia pada enam Juni. Kehadiran lady gaga ini banyak di bicarakan oleh ormas-ormas islam sehingga banyak oramas-ormas islam yang menantang kehadiran lady gaga ke Indonesia. Mengapa hal ini di terjadi?
Ini merupakan bentuk kepedulian umat islam terhadap generasi islam. Perlu di kenal siapa lady gaga sebenarnya. Lady gaga adalah seorang artis barat yang terkenal sehingga banyak para penggemarnya yang menanti kedatanganya di Indonesia. Siapa penggemarnya? Penggemarnya adalah generasi islam yang belum kenal dengan ilmu islam sehingga sangat mudah di pengaruhi dan rusak budaya keislamanya.
Buadaya ini sangat rentan bagi generasi muda khusunya para remaja islam. Perkembangan akhir-akhir ini islam telah ternodai dengan berbagai ulah dari generasi islam sendiri. Mengapa hal demikian bisa terjadi. Problem ini akan di jawab bersama oleh individu dan para pemimpin bangsa.
Pendidikan yang seharusnya mampu membawa perubahan pada jiwa remaja maupun orang tua kini tidak memberikan sedikitpun perubahan dan sikap serta tingkah laku yang mengarah dunia dan pendidikan islam. Sikap, kreakter dan budaya sopan santun sudah hilang pada jiwa anak. Hal demikian di sebabkan oleh menyusupnya budaya asing pada lembaga pendidikan dan budaya islam.
Peradaban barat di kenal sebagai peradaban yang menganut sistem kebebasan. Maka apabila ada orang barat yang hidupnya dari kecil tidak meminum minuman keras maka dia akan di jauhi oleh temanya bahkan di katakana kuno. Sehingga mau tidak mau budaya tersebut harus di lakukan dan di ikuti. Inilah peradaban barat yakni peradaban yang menganut sistem budaya kebebasan.
Di barat tidak mengenal tuhan, karena tuhan sudah dianggap mati. Hokum agama di barat tidak berlaku yang ada hanyalah hokum kebebasan dalam bersikap maupun bergaul. Agama dianggap kuno bahkan siapa yang beragama di barat maka dialah orang yang paling kuno dan tidak berkembang.
Atas ketidak puasan ini akhirnya barat menutup setiap gereja dan menjadikan gereja tersebut diskotik tempat bersenang-senang antara laki-laki dengan perempuan asalkan suka sama suka. Budaya ini telah merambah di Indonesia sehingga beberapa lembaga pendidikan kewalahan menghadapi situasi yang demikian bahkan lembaga pendidikanpun tidak mau mengambil pusing peran pendidikan terhadap siswa-siswinya.
Peradaban Pada Masa Rasulullah SAW
Sikap dan ahlak Rasulullah SAW adalah salah satu pendidikan yang perlu di tiru dunia. Namun sikap ini sangat sedikit yang memahaminya karena begitu gencaranya budaya barat merasuk di dalam tubuh umat islam. Ketika Rasulullah SAW menerima wahyu yang pertama maka lahirlah peradaban yakni peradaban iman.
Peradaban iman ini mengacu pada pendidikan dan kreaktir bangsa-bangsa yang masih jahiliyah. Ketika perintah untuk mengenal tuhan berarti menegakkan keimanan di dalam hati, jiwa maupun raga setiap yang bersyahadat sehingga terbentuklah suatu peradaban yang mendidik kerah yang positip dan melahirkan generasi-generasi yang unggul yang tidak menjadi problem umat.
Peradaban jahiliayah merupakan peradaban yang jauh dari kebenaran yakni manusia tidak mengenal tuhan yang menciptakanya. Maka dari itu, setelah wahyu pertama turun yakni surah al- alaq 1-5, maka manusia di perintahkan untuk membaca siapa tuhan yang menciptakanya dan untuk apa manusia di ciptakan. Dengan demikian berarti manusia harus menjauhi sifat-sifat yang berdampak dan melanggar larangan dan perintah tuhan.
Bersyahadat dan mengangungkan tuhan semesta alam di setiap waktu merupakan peradaban yang hilang pada jiwa dan ruh kaum muslim pada saat ini. Pada masa kejayaan islam, islam menjadi UU yang snagat adil dalam mengatur kehidupan manusia. Sehingga tidak ada lagi problem yang di temukan di tengah-tengah masyarakat pada masa itu karena islam dan iman telah mengakar di dalam jiwa setiap individu muslim.
Budaya islam merupakan budaya al- qur’an yang mengatur setiap sikap dan tindak tanduk manusia. Karena al- qur’an di turunkan sebagai  hudan pentujuk bagi manusia. Jika ada manusia yang menjauhi al-qur’an maka manusia tersebut akan jauh dari kebenaran dan akan sulit mendapatkan ke tenagan hati karena ketengan jiwa maupun hati ada pada iman yang mempelajari dan mengamaalkan isi dari al-qur’an itu sendiri. oleh karena itu sikap dan prilaku rasulullah merupakan sikapnya al-quran. Bang siapa yang mengikuti ajaran rasulullah serta mengamlkanya dalam kehidupan sehari-hari maka dia merupakan orang yang menegakan peradaban pada individu, keluarga dan masyarakat.
Peradaban pada masa modern
Indonesia meruapakan Negara yang mayoritas beragama islam. Namun Indonesia merupakan Negara yang jauh dari peradaban. Hal pakah yang menyebabkan islam di Indonesia yang mayoritas di golongkan sebagai Negara yang jauh dariperadaban atau budaya islam itu sendiri. Pekerjaan besar yang menantang kaum muslimin agar menyadari hal demikian.
Budaya muslim di Indonesia khusunya merupakan budaya yang mengacu pada budaya kebarat-baratan. Maka tidak heran jika ada orang islam yang dalam ke hidupanya tidak pernah shalat, tidak pernah puasa, berjudi dll, karena budaya dan keimanan yang lemah disertai rendahnya keilmuan.
orang-orang barat yang ingkar pada kebenaran
Sangat sulit untuk memecahkan problem pada masa kini, karena problem tersebut telah mengakar pada jiwa setiap individu-individu muslim itu sendiri. problem itu adalah jauhnya iman orang-orang islam pada kebenaran yang telah di contohkan Rasulullah SAW.
Kini peradaban islam telah musnah sedikit-demi sedikit karena ulah dari orang-orang islam itu sendiri. Jangan menyalahkan salah satu pihak namun salahkan diri kita sendiri apa penyebab budaya islam itu telah terkikis dan hilang yang menjadi panutan adalah budaya barat itu sendiri. Hal demikian tidak di sadari oleh kaum muslimin yang mengaku beriman dan bertaqwa kepada Allah.
Indonesia tidak memiliki budaya yang dapat di pegang teguh lagi karena Indonesia lebih mengarah pada budaya kebaratan. Budaya barat tersebut lahir dari televisi yang menjadi panutan sehingga al-qur’an menjadi tontonan. Dengan demikian maka tidak heran lagi jika budaya islam sudah tidak ada lagi pada jiwa dan kreakter individu kaum  muslimin yang mayoritas di Indonesia.
Berqur’an Berarti Menegakan Peradaban
Setiap hamba yang menjadikan al-qur’an sebagai petunjuk dalam hidupnya dan menegakanya di dalam dirinya sendiri, keluarganya dan lingkunganya maka berarti menegakan peradaban islam dan membangunkembali peradaban yang telah di contohkan rasulullah. Dan sangat rugilah orang-orang yang menjauhi al-qur’an karena orang yang jauh dari al-qur’an akan jauh dari peradaban sehingga akan di golongkan Allah sebagai manusia-manusia yang membuat kerusakan di permukaan bumi.
Nabi Muhammad SAW ketika menyiarkan islam kepada suku qurasy (kafir qurasy) tentu membawa perubahan yang sangat tidak terduga sehingga kejayaan dan kekuasaan ada di tangan kaum muslimin. Budaya yang lahir dari kebiasaan-kebiasaan yang telah di ajarkan rasulullah terhadap masyarakat qurasy menjadi budaya yang mengakar sehingga budaya bangsa arab pada masa kejayaan islam di warnai dengan keindahan dan kedamaian.
Al- qur’an yang di wariskan nabi Muhammad kepada umatnya merupakan suatu muzizat yang sangat luar biasa sehingga orang-orang mukmin tidak akan bisa terlepas dari yang namanya al-qur’an. Menjunjung tinggi budaya bangsa arab pada masa kini merupakan mengabadikan kejayaan islam pada masa Rasulullah SAW, Bani Umayyah dan Abassiyah yang yang berani menantang budaya kefasikan. Menjadi tolak ukur, dengan mengamalkan isi dan kandungan al- qur’an berarti menumbuhkan kembali kejayaan islam pada masa dimana pada saat ini islam sudah mulai terpuruk dan budaya islam telah ternodai dengan budaya bangsa yahudi yang memunsuhi islam.
Ini pertanyaan besar, apakah orang-orang islam sadar bahwasanya betapa indahnya suatu budaya yang dapat melahirkan generasi dan sikap, prilaku maupun pergaulan manusia sesama manusia untuk menjalin hubungan kekerabatan untuk menciptakan perdamain dan kembali kepada tuhanaya. Budaya yang baik adalah budaya yang tidak pernah mengenal sikap dan prilaku menyimpang dari perintah agama yakni al-qur’an sebagai sumber peradaban dan membangun kembali serta menata kembali islam dan bangsa dengan al-qur’an.
Masa Kejayaan Islam dan Melahirkan Peradaban Islam Pada Masa Rasulullah SAW
Pembangunan Masjid Nabawi, Riwayat mengatakan, ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, di perjalanan, unta yang ditunggangkan Rasullulah berhenti di suatu tempat dan pada saat itu juga Rasullullah memerintahkan agar di tempat tersebut dibangun sebuah Masjid. Rasullulah ikut serta dalam pembangunan masjid tersebut. Ini membuktikan adanya sebuah kerja sama sosial antara umat manusia dalam rangka membangun masjid dan membangun peradaban islam dari mesjid. Masjid tersebut digunakan oleh kaum muslimin sebagai tempat beraktivitas selain beribadah seperti belajar, memutuskan perkara mereka, berjual beli maupun perayaan besar. Kerja sama ini mengkerucut menjadi sebuah silaturahmi yang mempersatukan umat muslimin.
Persaudaraan antara Kaum Muhajirin dan Anshar, Rasulullah SAW juga mempersaudarakan semua umat muslimin yang berasal dari kaum manapun, setelah mempersatukan umat maka perlu dilakukan sebuah penguatan ikatan sehingga persatuan tidak dapat digoyahkan oleh siapapun. Terjadi sebuah sifat saling berbagi, suka duka ditanggung sendiri, orang yang membutuhkan dibantu, inilah yang terjadi. Sehingga persaudaraan umat muslimin lebih kuat daripada hanya persaudaraan yang berdasarkan keturunan. Semangat persaudaraan ini akhirnya melahirkan peradaban dan budaya islam.
Kesepakatan untuk Saling Membantu antara Kaum Muslimin dan Non-Musliminm, Di Madinah, ada tiga umat manusia pada saat itu, yaitu kaum muslimin, orang-orang Arab, serta kaum non-muslimin, dan orang-orang Yahudi (Bani Nadhir, Bani Quraizhah, dan Bani Qainuqa). Rasulullah membuat sebuah kesepakatan yang dikenal dengan piagam madinah mengenai terjaminnya keamanan dan kedamaian diantara umat beragama. Piagam ini merupakan tonggak awal terbentuknya sebuah toleransi antar umat beragama dalam suatu wilayah untuk tidak terprovokasi serta terwujudnya peradaban islam.
Peletakan Asas-Asas Politik, Ekonomi dan Sosial. Di Madinah, Rasulullah SAW memulai dakwah mengenai ajaran Islam yang didapat dari wahyu-wahyu Allah yang berisikan seluruh aturan dan pedoman hidup manusia. Pada dakwah-dakwah ini lah umat manusia tidak hanya kaum muslimin diajarkan mengenai konsep dasar hidup. Ilmu pengetahuan seperti teknologi, ilmu-ilmu sosial, ekonomi, politik, serta budaya diajarkan, agar manusia dapat hidup berdampingan secara damai tanpa takut ada terjadi suatu masalah. Jika terjadi suatu masalah, maka setiap orang memiliki peran yang digunakan untuk melakukan musyawarah, langkah apa yang sebaiknya dapat diambil.


Hikmah keteladanan Nabi Muhamad serta Melahirkan Peradaban Islam di Masa Mendatang
Mari kita petik pelajaran dari sejarah Nabi Muhammad SAW bagi kehidupan kita sehari-hari. Bahwa bila manusia telah memiliki bekal ahlak yang mulia atau budi pekerti yang baik, memiliki prinsip untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam, memiliki citra pribadi baik, jujur amanah dan dapat dipercaya tentulah ia layak menjadii pemimpin bangsa Indonesia yang akan mebawa bangsa dan negara menuju kejayaannya.
Dengan situasi kondisi Indonesia seperti sekarang ini kegigihan dan keteguhan Nabi Muhammad memperjuangkan keadilalan layak diteladani oleh bangsa pada umumnya dan pemimpin Indonesia pada khususnya. Kegigihan dan keteguhan itu diperlukan untuk memberantas kemaksiatan, kejahatan pada kemanusian, koruptor dan bentuk ketidakadilan lainnya serta meperjuangkan keadilan dan kesejahteraan yang merata bagi bangsa Indonesia untuk menegakan kebenaran demi terwujudnya peradaban islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar