Bumi berputar pada porosnya mengitari
matahari selama 24 jam non stop, jarum jam berputar mingitari angka-angka dari
angka 1-12 siang dan malam selama 24 jam.
Siang berganti malam, malam berganti siang, jam telah berlalu di iringi
menit dan detik selama 60 kitaran. Satu
tahun 12 bulan, 12 bulan sebanyak 635 hari, 1 bulan 30 hari, 1 bulan 4 minggu,
1 minggu 7 hari.
Inilah hari-hari yang telah aku lalui. Tanpa akau sadari
ternyata waktu melalui hidupku tanpa terasa dan tanpa dipikirkan. Waktu ini
menjadi hantu yang selalu menakuti hidupku. Masih ingatkah waktu kita lahir
dari perut seorang ibu. Dari usia satu hari yaitu waktu yang sangat lemah, satu
bulan masih lemah, satu tahun masih lemah. Tiba masa baliq, tubuh dalam keadaan
sehat dan bugar, usia 20-45 tubuh masih bugar, 45-55 tubuh menjadi lemah dan
kulit menjadi mengkerut menandakan tubuh akan kembali lemah dan menjadi tanah.
Demi masa sesungguhnya manusia dalam keadaan rugi, waktu yang
di berikan kepada manusia yaitu waktu lapang sebelum datang masa sempit, masa
muda sebelum datang masa tua. Sumpah Allah mengenai waktu terhadap alam dan
manusia sebagai mahkluk yang di berikan akal dan di perintahkan sebagai mahkluk
untuk mengunakan waktu sebaik mungkin.aktu yang sangat nyaris membunuhku, waktu itu lewat begitu
saja tanpaku sadari dan tanpaku pikirkan, sementara dengan berlalunya waktu itu
apa yang aku hasilkan dan apa yang aku perbuat untuk mendatangkan manfaat walau
hanya satu detik memikirkan manfaat untuk dirku sendiri. Tidak perlu berpikir
jauh-jauh, apakah dalam satu menit kita bisa berpikir bagaimana menjadi
bermanfaat untuk orang lain.
Inilah manusia yang rugi kata Allah, yaitu manusia yang
menyia-yiakan waktu. Waktu bagiku adalah hantu yang sangat menakutiku. Aku
selalu di kejar-kejar waktu. Otak terasa sempit, hidup gelisah, bicara sulit
karena belum ada aksi nyata. Waktu akan membunuhku di kemudian hari dan menguburku tanpa hormat karena aku tidak
mampu mengejar waktu. Kehormatan bagiku adalah waktu, kehoramtan itu hadir jika
aku menghadiriku waktu dalam diriku dan aku gunakan waktu sebaik mungkin untuk
aku agar aku mampu mengejar waktu supaya aku tidak di tinggalkan waktu dan
menjadi orang-orang yang merugi.
Siapakah orang yang rugi sebenarnya, orang yang rugi
sebenarnya adalah orang yang di
tinggalkan waktu. Tidak sedikitpun waktu berguna sehingga waktu sedikit demi
sedikit akan membunuh dan meneggelamkanya pada lembah ke hinaan. Manusia yang
hina bagiku adalah manusia yang di lalui waktu dengan begitu saja tanpa
mendatangkan manfaat sediktpun untuk hari ini dan waktu yang akan datang.
Kehormatan dan keberhasilan itu hadir dari waktu yang
berguna. Tidak sedikitpun waktu yang di lalui dengan begitu saja karena waktu
itu penting bagiku. Waktu bagaikan bom yang akan menghancurkan masa hidupku
jika aku tidak memenet bom tersebut agar tidak meledak sehingga aku temaksud
orang yang merugi suatu saat. Waktu yang ada merupakan masa yang harus aku
pergunakan sebaik mungkin untuk menjadikan aku sebagai orang yang akan
beruntung dan tidak menjadi orang yang merugi.
Waktu bagiku juga seperti cahaya dalam kehidupan, ketika
waktu itu berlalu begitu saja, aku merasakan kegelapan di dalam hidup namun
jika waktu itu aku pergunakan dengan sebaik mungkin bagiku waktu tersebut
bagaikan cahaya dalam hidupku. Hatiku tenang, jiwaku bersih, hidupku tidak
sia-sia dan aku bagaikan mutira dalam hidup.
Makna dalam hidup bagiku bagaikan jembatan penyebrang lautan,
ketika jembatan itu tidak memiliki tiang tengah sebagai penopang menahan beban
dari arah kiri dan kanan maka jembatan itu akan ambruk. Begitulah kehidupan
bagiku, waktu sebagai tiang menahan beban hidup, jika hidup ini tidak aku
pergunakan sebaik mungkin sebagai tiang penahan beban maka aku akan ambruk dan
menjadi orang yang merugi.
Begitulah perumpamaan hidup dengan waktu bagiku, waktu sangat
berharga dan waktu sewaktu-waktu menghancurkan dan binasakan aku jika aku tidak
menggunakanya. Jembatan adalah sebagai pasilitas mencapai tujuan, begitulah
waktu sebagai pasilitas mencapai tujuan. Tidaklah merugi orang-orang yang
menggunakan waktu dengan sebaik mungkin, dan beruntunglah orang-orang yang
menggunakan waktu dengan sebaik mungkin karena dialah (waktu) yang akan
menentukan jalan hidupku.
Waktu bagiku hantu. Mengapa, karena setiap saat aku selalu di
kejar dan aku selalu di takuti dengan waktu. Aku takut waktu itu berlalu begitu
saja tanpa memberikan waktu yang membekas dan tanpa menghasilkan suatu nilai
yang dapat memberi manfaat untuku baik masa depanku maupun untuk orang lain.
Allah sangat menyukai orang-orang yang menghargai waktu dan memanfaatkan waktu
dengan sebaik mungkin karena orang yang memanfaatkan waktu dengan sebaik
mungkin dialah orang yang bukan tergolongan orang-orang yang merugi.
Bukankah waktu suatu emas yang sangat berharga, tentu dia
adalah waktu yang sangat berharga. Hanya orang-orang yang mampu memanfaatkan
waktu dengan sebaik mungkinlah yang mendapatkan emas tersebut sehingga dia
bukanlah termaksud orang-orang yang merugi. Waktu yang berharga apabila waktu itu
telah menjadi teman hidupnya dan tidak sedikitpun waktu itu di sia-siakan
dengan begitu saja tanpa memberikan dan manfaat sediktpun untuk dirinya maupu
orang lain.
Namun waktu juga bagaikan pedang yang sewaktu-waktu dia akan
membunuhku. Ketika waktu itu berlalu dengan begitu saja dia akan memotong dan
membunuhku. Waktu itu selalu menghantuiku dan selalu menakutiku sehingga waktu
itu tidak dapat terlepas dariku. Jika aku menghidar dari waktu itu aku akan
binasa dan aku akan terbunuh dengan waktu karena waktulah yang menentukan aku.
Aku tidak bisa terlepas dari waktu karena waktu sahabat aku. Namun perlu akau
sadari, suatu saat waktu tersebut akan menjadi musuhku dan dia akan membunuhku
dengan tanpa aku sadari.
Bagaimana cara menghargai waktu, setiap saat selalu
memikirkan waktu, ketika mau tidur berpikir waktu, berapa jamkah waktu tidurku
dan berapa jamkah waktu belajarku, berpikir, menulis sehingga dapat membawa
suatu manfaat yang sangat luar biasa untuk orang banyak. Tiada sedikitpun waktu
yang akan aku siasiakan karena dia kekasih hatiku.
Hanya mimpi dan angan-angan belaka akan menjadi orang yang
sukses atau menjadi orang yang terkaya dan beruntung sementara banyak waktu
yang berlalu begitu saja tanpa sedikitpun menorehkan manfaat untuk diriku dan
orang lain. Atas kesadaran itulah sehingga tidak sedikitpun waktu tersebut di
sia-siakan dan di pergunakan dengan sebaik mungkin. Bukankah orang yang kaya
dan orang yng sukses itu disiplin dengan waktu sehingga tidak sediktpun waktu
di sia-siakanya. Oleh karena itu waktu yang masih tersisa selalu di manfaatkan
dengan sebaik mungkin supaya dalam hidup ini menjadi orang yang tidak merugi.
Waktu Bagi Kehidupan
Dalam kehidupan, waktu tidak akan bisa di pisahkan. Waktu
ibarat sepasang tangan manusia yang saling melengkapi dan saling berkerja sama.
Apabila salah satu tangan ada kurang maka kehidupan tidak sempurna rasanya.
Begitulah kehidupa. Dalam ke hidupan apabila waktu berlalu dengan begitu saja
tanpa di gunakan dengan sebaik mungkin untuk menambah kualitas diri maka dalam
menepu hidup akan merasakan kekurangan dan selalu di hantui dan di kejar-kejar
dengan berbagai permasalah. Permaalahn itu lahir dari waktu yang tidak di
gunakan dengan sebaik mungkin sehingga setiap pekerjaan akan selalu di lalaikan
bahkan selalu dilupakan. Di kejar dan selalu di kejar dengan waktu, begitulah
namanya pekerjaan yang di kerjakan dengan buru-buru sehingga hasilnyapun tidak
memuaskan dan membawa suatu ancaman yakni kerugian yang besar.
Waktu mampu mengantarkan manusia pada arah yang sempurna,
waktu mampu mengantarkan manusia pada jalan kesuksesan dan waktu juga bisa
mengantarkan orang pada lembah kehinaan. Dialah waktu yang menjadi pedang hantu
dalam hidup. Hidup selalu di kejar oleh waktu, hidup selalu di permasalahkan
dengan waktu dan hidup adalah waktu. Oleh karena itu waktu tidak dapat di
hindari karena wqaktu adalah darah yang mengalir di seluruh langkah dan gerak
gerik manusia.
Ada Apa Dengan Waktu
Sulit sekali di percaya dan sulit di mengerti mengapa dengan
jangka waktu sekian tiba-tiba harus menjadi seorang ayah tau ibu mislkan. Ini
membuktikan waktu itu berlalu dengan begitu cepatnya, sehingga apabila waktu
tersebut tidak di pergunakan dengan sebaik mungkin oleh manusia maka waktu
jugalah yang akan membinasakan manusia. Mari buktikan waktu mebinasakan
manusia, berapa banyak orang miskin di Indonesia, berapa banyak anak-anak yang
tidak sekolah dan berapa banyak terjadinya pelecehan seksual.
Ini semua membuktikan bahwasanya waktu itu membinasakan
orang-orang yang tidak memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Coba faktu itu
kita balik dengan manusia menggunakan waktu dengan sebaik mungkin dan selalu di
siplin diri dengan waktu, memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin dengan
berbagai kegitan yang menghasilkan sebuah karya baik itu berupa membaca,
sekolah, keterampilan dll.
Tentulah tidak akan terjadi pengganguran, tingkat kemiskinan akan
berkurang dan tingkat pelecehan tidak aka terjadi karena waktu di pergunakan
untuk beraktivitas dan berkarya sebagi manfaat yang sangat berharga. Terjadi hal-hal yang tidak di inginkan karena
factor waktu. Jika pada masa waktu itu dalam posisi nganggur maka niat jahat akan muncul karena karenaotk dalam
posisi of. Namun sebaliknya jika otak di bawa bekerja atau untuk beraktifitas
kepada hal-hal yang mendatangkan manfaat maka tindak criminal tidak akan
terjadi.
Semua itu karena fakator wqktu yang tidak di gunakan dengan
sebaik mungkin sehingga waktu berlalu begitu saja dan menambah permasalahan
lingkungan. Waktu yang baik adalah waktu yang tidak tersisa sedikitpun untuk
bersantai-santai. Orang sukses dan orang yang beriman dialah orang-orang yang
sanga beruntung karena dia selalu memfosisikan dirinya sebai hamba yang hidup
bukan untuk bersantai saj namun dengan demikian dia menyadari bahwasanya waktu adalah
waktu yang selalu bergerak dan sewaktu waktu akan membinasakanya. kardianto