Minggu, 15 Juli 2012

WAKTU BAGIKU HANTU




Bumi berputar pada porosnya mengitari matahari selama 24 jam non stop, jarum jam berputar mingitari angka-angka dari angka 1-12 siang dan malam selama 24 jam.  Siang berganti malam, malam berganti siang, jam telah berlalu di iringi menit dan detik  selama 60 kitaran. Satu tahun 12 bulan, 12 bulan sebanyak 635 hari, 1 bulan 30 hari, 1 bulan 4 minggu, 1 minggu 7 hari.

Inilah hari-hari yang telah aku lalui. Tanpa akau sadari ternyata waktu melalui hidupku tanpa terasa dan tanpa dipikirkan. Waktu ini menjadi hantu yang selalu menakuti hidupku. Masih ingatkah waktu kita lahir dari perut seorang ibu. Dari usia satu hari yaitu waktu yang sangat lemah, satu bulan masih lemah, satu tahun masih lemah. Tiba masa baliq, tubuh dalam keadaan sehat dan bugar, usia 20-45 tubuh masih bugar, 45-55 tubuh menjadi lemah dan kulit menjadi mengkerut menandakan tubuh akan kembali lemah dan menjadi tanah.

Demi masa sesungguhnya manusia dalam keadaan rugi, waktu yang di berikan kepada manusia yaitu waktu lapang sebelum datang masa sempit, masa muda sebelum datang masa tua. Sumpah Allah mengenai waktu terhadap alam dan manusia sebagai mahkluk yang di berikan akal dan di perintahkan sebagai mahkluk untuk mengunakan  waktu sebaik mungkin.aktu yang sangat nyaris membunuhku, waktu itu lewat begitu saja tanpaku sadari dan tanpaku pikirkan, sementara dengan berlalunya waktu itu apa yang aku hasilkan dan apa yang aku perbuat untuk mendatangkan manfaat walau hanya satu detik memikirkan manfaat untuk dirku sendiri. Tidak perlu berpikir jauh-jauh, apakah dalam satu menit kita bisa berpikir bagaimana menjadi bermanfaat untuk orang lain.

           Inilah manusia yang rugi kata Allah, yaitu manusia yang menyia-yiakan waktu. Waktu bagiku adalah hantu yang sangat menakutiku. Aku selalu di kejar-kejar waktu. Otak terasa sempit, hidup gelisah, bicara sulit karena belum ada aksi nyata. Waktu akan membunuhku di kemudian hari  dan menguburku tanpa hormat karena aku tidak mampu mengejar waktu. Kehormatan bagiku adalah waktu, kehoramtan itu hadir jika aku menghadiriku waktu dalam diriku dan aku gunakan waktu sebaik mungkin untuk aku agar aku mampu mengejar waktu supaya aku tidak di tinggalkan waktu dan menjadi orang-orang yang merugi.

Siapakah orang yang rugi sebenarnya, orang yang rugi sebenarnya adalah orang yang  di tinggalkan waktu. Tidak sedikitpun waktu berguna sehingga waktu sedikit demi sedikit akan membunuh dan meneggelamkanya pada lembah ke hinaan. Manusia yang hina bagiku adalah manusia yang di lalui waktu dengan begitu saja tanpa mendatangkan manfaat sediktpun untuk hari ini dan waktu yang akan datang.

Kehormatan dan keberhasilan itu hadir dari waktu yang berguna. Tidak sedikitpun waktu yang di lalui dengan begitu saja karena waktu itu penting bagiku. Waktu bagaikan bom yang akan menghancurkan masa hidupku jika aku tidak memenet bom tersebut agar tidak meledak sehingga aku temaksud orang yang merugi suatu saat. Waktu yang ada merupakan masa yang harus aku pergunakan sebaik mungkin untuk menjadikan aku sebagai orang yang akan beruntung dan tidak menjadi orang yang merugi.

Waktu bagiku juga seperti cahaya dalam kehidupan, ketika waktu itu berlalu begitu saja, aku merasakan kegelapan di dalam hidup namun jika waktu itu aku pergunakan dengan sebaik mungkin bagiku waktu tersebut bagaikan cahaya dalam hidupku. Hatiku tenang, jiwaku bersih, hidupku tidak sia-sia dan aku bagaikan mutira dalam hidup.

Makna dalam hidup bagiku bagaikan jembatan penyebrang lautan, ketika jembatan itu tidak memiliki tiang tengah sebagai penopang menahan beban dari arah kiri dan kanan maka jembatan itu akan ambruk. Begitulah kehidupan bagiku, waktu sebagai tiang menahan beban hidup, jika hidup ini tidak aku pergunakan sebaik mungkin sebagai tiang penahan beban maka aku akan ambruk dan menjadi orang yang merugi.

Begitulah perumpamaan hidup dengan waktu bagiku, waktu sangat berharga dan waktu sewaktu-waktu menghancurkan dan binasakan aku jika aku tidak menggunakanya. Jembatan adalah sebagai pasilitas mencapai tujuan, begitulah waktu sebagai pasilitas mencapai tujuan. Tidaklah merugi orang-orang yang menggunakan waktu dengan sebaik mungkin, dan beruntunglah orang-orang yang menggunakan waktu dengan sebaik mungkin karena dialah (waktu) yang akan menentukan jalan hidupku.

Waktu bagiku hantu. Mengapa, karena setiap saat aku selalu di kejar dan aku selalu di takuti dengan waktu. Aku takut waktu itu berlalu begitu saja tanpa memberikan waktu yang membekas dan tanpa menghasilkan suatu nilai yang dapat memberi manfaat untuku baik masa depanku maupun untuk orang lain. Allah sangat menyukai orang-orang yang menghargai waktu dan memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin karena orang yang memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin dialah orang yang bukan tergolongan orang-orang yang merugi.

Bukankah waktu suatu emas yang sangat berharga, tentu dia adalah waktu yang sangat berharga. Hanya orang-orang yang mampu memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkinlah yang mendapatkan emas tersebut sehingga dia bukanlah termaksud orang-orang yang merugi. Waktu yang berharga apabila waktu itu telah menjadi teman hidupnya dan tidak sedikitpun waktu itu di sia-siakan dengan begitu saja tanpa memberikan dan manfaat sediktpun untuk dirinya maupu orang lain.

Namun waktu juga bagaikan pedang yang sewaktu-waktu dia akan membunuhku. Ketika waktu itu berlalu dengan begitu saja dia akan memotong dan membunuhku. Waktu itu selalu menghantuiku dan selalu menakutiku sehingga waktu itu tidak dapat terlepas dariku. Jika aku menghidar dari waktu itu aku akan binasa dan aku akan terbunuh dengan waktu karena waktulah yang menentukan aku. Aku tidak bisa terlepas dari waktu karena waktu sahabat aku. Namun perlu akau sadari, suatu saat waktu tersebut akan menjadi musuhku dan dia akan membunuhku dengan tanpa aku sadari.

Bagaimana cara menghargai waktu, setiap saat selalu memikirkan waktu, ketika mau tidur berpikir waktu, berapa jamkah waktu tidurku dan berapa jamkah waktu belajarku, berpikir, menulis sehingga dapat membawa suatu manfaat yang sangat luar biasa untuk orang banyak. Tiada sedikitpun waktu yang akan aku siasiakan karena dia kekasih hatiku.

Hanya mimpi dan angan-angan belaka akan menjadi orang yang sukses atau menjadi orang yang terkaya dan beruntung sementara banyak waktu yang berlalu begitu saja tanpa sedikitpun menorehkan manfaat untuk diriku dan orang lain. Atas kesadaran itulah sehingga tidak sedikitpun waktu tersebut di sia-siakan dan di pergunakan dengan sebaik mungkin. Bukankah orang yang kaya dan orang yng sukses itu disiplin dengan waktu sehingga tidak sediktpun waktu di sia-siakanya. Oleh karena itu waktu yang masih tersisa selalu di manfaatkan dengan sebaik mungkin supaya dalam hidup ini menjadi orang yang tidak merugi.

Waktu Bagi Kehidupan

Dalam kehidupan, waktu tidak akan bisa di pisahkan. Waktu ibarat sepasang tangan manusia yang saling melengkapi dan saling berkerja sama. Apabila salah satu tangan ada kurang maka kehidupan tidak sempurna rasanya. Begitulah kehidupa. Dalam ke hidupan apabila waktu berlalu dengan begitu saja tanpa di gunakan dengan sebaik mungkin untuk menambah kualitas diri maka dalam menepu hidup akan merasakan kekurangan dan selalu di hantui dan di kejar-kejar dengan berbagai permasalah. Permaalahn itu lahir dari waktu yang tidak di gunakan dengan sebaik mungkin sehingga setiap pekerjaan akan selalu di lalaikan bahkan selalu dilupakan. Di kejar dan selalu di kejar dengan waktu, begitulah namanya pekerjaan yang di kerjakan dengan buru-buru sehingga hasilnyapun tidak memuaskan dan membawa suatu ancaman yakni kerugian yang besar.

Waktu mampu mengantarkan manusia pada arah yang sempurna, waktu mampu mengantarkan manusia pada jalan kesuksesan dan waktu juga bisa mengantarkan orang pada lembah kehinaan. Dialah waktu yang menjadi pedang hantu dalam hidup. Hidup selalu di kejar oleh waktu, hidup selalu di permasalahkan dengan waktu dan hidup adalah waktu. Oleh karena itu waktu tidak dapat di hindari karena wqaktu adalah darah yang mengalir di seluruh langkah dan gerak gerik manusia.

Ada Apa Dengan Waktu

Sulit sekali di percaya dan sulit di mengerti mengapa dengan jangka waktu sekian tiba-tiba harus menjadi seorang ayah tau ibu mislkan. Ini membuktikan waktu itu berlalu dengan begitu cepatnya, sehingga apabila waktu tersebut tidak di pergunakan dengan sebaik mungkin oleh manusia maka waktu jugalah yang akan membinasakan manusia. Mari buktikan waktu mebinasakan manusia, berapa banyak orang miskin di Indonesia, berapa banyak anak-anak yang tidak sekolah dan berapa banyak terjadinya pelecehan seksual.

Ini semua membuktikan bahwasanya waktu itu membinasakan orang-orang yang tidak memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Coba faktu itu kita balik dengan manusia menggunakan waktu dengan sebaik mungkin dan selalu di siplin diri dengan waktu, memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin dengan berbagai kegitan yang menghasilkan sebuah karya baik itu berupa membaca, sekolah, keterampilan dll.
Tentulah tidak akan terjadi pengganguran, tingkat kemiskinan akan berkurang dan tingkat pelecehan tidak aka terjadi karena waktu di pergunakan untuk beraktivitas dan berkarya sebagi manfaat yang sangat berharga.  Terjadi hal-hal yang tidak di inginkan karena factor waktu. Jika pada masa waktu itu dalam posisi nganggur maka niat  jahat akan muncul karena karenaotk dalam posisi of. Namun sebaliknya jika otak di bawa bekerja atau untuk beraktifitas kepada hal-hal yang mendatangkan manfaat maka tindak criminal tidak akan terjadi.

Semua itu karena fakator wqktu yang tidak di gunakan dengan sebaik mungkin sehingga waktu berlalu begitu saja dan menambah permasalahan lingkungan. Waktu yang baik adalah waktu yang tidak tersisa sedikitpun untuk bersantai-santai. Orang sukses dan orang yang beriman dialah orang-orang yang sanga beruntung karena dia selalu memfosisikan dirinya sebai hamba yang hidup bukan untuk bersantai saj namun dengan demikian dia menyadari bahwasanya waktu adalah waktu yang selalu bergerak dan sewaktu waktu akan membinasakanya.  kardianto





STRATEGI MEMBANGUN KEBERSAMAAN DALAM MENINGKATKAN SPRITUAL DAN INTELEKTUAL



Segala puji hanya untuk Allah yang telah memberikan nikmat yakni nikmat iman dan islam. Dengan nikmatnya itulah manusia dapat beraktivitas dan melakukan apa saja yang di inginkan manusia. Allah memberikan nikmat kepada manusia bukan tanpa sebab karena Allah memiliki tujuan yakni agar manusia sujud kepadanya.

Selawat beriringkan salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda nabi besar Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia dari jaman jahiliyah menuju jaman yang islamiah. Beliaulah bapak peradaban islam yang mampu mewarnai dunia jahiliyah menuju dunia yang berperadaban sehingga tidak ada lagi hokum rimba yang berlaku pada saat itu.

Untuk menuju peradaban yang pernah jaya pada masa Rasulullah yang kini telah punah perlu adanya imamah waljamaah yakni seorang pemimpin yang mampu mengerakan segolongan atau kelompok yang menuju peradabaan islam. Kebersamaan itu perlu karena kebersamaan itu adalah jamaan yang mampu merubah atau mencegah hal-hal yang dapat menggangu ketenagan dan ketentraman jiwa setiap manusia.

 Bagaimana cara membangun atau strategi apa yang tepat membangun kebersamaan  dalam meningkatkan spiritual dan intelektual. Riset ini bertujuan agar dapat di manfaatkan dengan sebaik mungkin untuk menuju kejayaan dan kemerdekaan baik itu individu, masyarakat bahkan Negara.

Makna Strategi Dalam Membangun Kebersamaan.

Strategi mimiliki atri yakni merubah sesuatu yang tidak sesuai dengan  ideologinya. Menurut Dr. Abdul Mannan MM.  sstrategi adalah siasat untuk aksi, cara untuk aksi dan metode untuk aksi.  Dari berbagai pendapat maka strategi mempunyai makan yang sangat luas bahkan dengan berbagai ragam manusia mengartikanya. Bagai mana dengan startegi membangun. Strategi membangun di sisni mengandung arti yakni cara apa yang tepat atau dengan menggunakan metode apa yang tepat untuk mencapai tujuan dalam membangun kebersamaan dalam menegakan nilai atau dalam pembangunan mental maupun kerakter setiap insani.

Lantas strategi apakah yang tepat dalam membangun kebersamaan antar sesama mahkluk baik itu yang bersifat  pembangunan individual maupun organisasi. karena dengan strategilah segala aspek yang akan di tuju dapat tercapai. Dengan demikian dengan visi di sertai dengan  strategi yang tepat maka membangun telah di memberikan gambaran yang jelas yakni kejaan dan kebersamaan antar sesame mahkluk.

strategi-strategi yang tepat untuk membangun kebersamaan sesama mahkluk diantaranya adalah:

a.       Memperkuat tali persaudaraan
 
Persaudaraan akan terpecah belah apabila tidak adanya persaudaraan yang kokoh dan membawa perusuhan yang berakibat pertumpahan darah walaupun seaqidah. Persaudaraan perlu di bangun dan terus di pupuk demi tegagknya kebersamaan untuk menyapu seluruh penyakit yang menginggapi hati dan ruh persaudaraan. Tidaklah di katakana kuat manusia apabila tidak adanya persaudaraan diantara sesama manusia dan manusia dengan mahkluk yang lainya. Apakah tujuan dari pada persaudaraan ini?

Tujuan dalam membangun kebersamaan adalah mencapai suatu visi dan misi yakni meningkatkan spiritual untuk meunuju kepada arah yang sangat mulia yakni ridho Allah kepada mahkluknya. Dengan demikian tujuan dari pada membangun persaudaraan adalah membangun spiritual dan kekuatan berpikir untuk pembangunan baik itu mental dan kerakter manusia itu sendiri.

b.      Menumbuhsikan sifat dan sikap toleransi

Dengan menumbuhkan sifat dan sikap toleransi akan membawa ketenagan dan ketentraman sesama manusia. Mengapa toleransi perlu di bangun dalam kehidupan sehari-hari baik itu di dalam lingkungan rumah tangga maupun dalam lingkungan masyarakat luas. Tentu jawabanya adalah karena manusia di ciptakan Allah dengan berbagai ragam sikap dan watak yang berbeda-beda. Rambut boleh sama warnanya dan proses kelahiranya juga sama berasal dari air. Namun dari semua itu manusia memiliki visi dan sikap yang berbeda-beda bahkan memiliki pendapat yang berbeda-beda.

Jika tidak ada sikap toleransi sementara pendapat setiap orang berbeda-beda akan menimbiulkan komplik dan berakhir dengan kericuhan dan kekacauan sehingga tujuan dan misi dari pada pembangunan tidak akan tercapai yang ada hanyalah komplik antara sesame manusia itu sendiri baik itu dalam satu golongan itu sendiri maupun akan terjadi peperangan dengan kelompok yang lainya.

Dengan demikian berarti membangun kebersamaan di perlukan sikaf dan sifat toleransi yang tinggi dengan tujuan dapat membangun cita-cita mulia yakni meningkatkan spiritual dan intelektual. Spiritual dibangun dalam pembangunan dengan tujuan yakni melahirkan sekelompok manusia yang yang berpikir pembangunan (positif) dan berwawasan ketuhanan yang dapat membawa sekelompok manusia yang lainya berkembang dengan lebih maju sehingga kedamaian dan kejayaan manusia dapat terwujudkan.

Intelektual di bangnun untuk melahirkan manusia-manusia yang berpikiran pembangunan dan berwawswan pembaharuan demi menciptakan budaya berpikir cemerlang dan mewujudkan manusia yang cinta dengan ilmu pengetahuan untuk menuju ridho tuhan yang maha esa (Allah). Dengan demikian berarti pembangunan membutuhkan intelektual yang yang cemerlang dan dapat di pertanggung jawabkan baik itu di hadapan mansuia maupun di hadapan tuhan yang maha adil perhitunganya.

c.       Menyatukan budaya keragaman yang berbeda menjadi satu

Tentunya manusia lahir telah membawa suatu budaya, dan budaya itu berbeda-beda baik itu dari ras maupun warna kulit. Setiap Negara memiliki budaya yang berbeda-beda dan perpedaan itu lahir berdasarkan situasi dan kondisi alam yang berbeda-beda. Lahirnya budaya demikian menjadi kebiasaan yang mengakar menjadi budaya dan kebiasaan yang sulit untuk di rubah. Contoh, negara yang curah hujan saljunya tinggi tentu membawa budaya agar membuat minuman  yang dapat menghangatkan badan yakni miras. Minuman ini dengan alasan dapat menjaga kesehatan sehingga pemerintahpun menghalalkan minuman tersebut demi kesehatan. 

Namun sayang, kebiasaan atau kebudayaan ini di ikuti oleh Negara yang beriklim panas, sehingga miras hanya di budayakan untuk kegagahan dan ketenagan berpikir bukan untuk kesahatan atau menghangatkan badan. Budaya inilah yang menjadi pertantangan sehingga dapat membuat problem bagi yang tidak meminumanya. Komplik yang timbul dari budaya ini adalah komplik budaya yang mengakar di dalam tubuh umat islam sehingga di dalam tubuh umat islam jadi pecah dan islam menjadi rusak.

Dengan budaya yang sedemikian rupa merasuk di dalam tubuh keluraga maupun organisasi yang dapat memecah belah kekuatan oraganisasi dalam membangun kebersamaan untuk meningkatkan spiritual dan intelektual. Dengan cara apakah menyatukan budaya yang berbeda-beda tersebut.

Jawaban yang paling tepat adalah kembali kepada al-qur’an dan assunah yakni dengan mengikuti ahklak dan budaya Nabi Muhammad Saw  yang budayanya adalah budaya qur’ani. Dengan demikian maka akan terbentuklah organisasi untuk membangun kebersamaan  dalam meningkatkan intelektual dan spiritual dalam kebersamaan.

Membangun Kebersamaan Demi Meningkatkan Spiritual

Allah telah menjelaskan dalam sabdanya yakni manusia di ciptakan dengan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa dengan tujuan agar manusia tersebut dapat saling mengenal antara mansuia satu dengan manusia yang lainya karena berdasarkan jenis budaya yang berbeda-beda sehingga Allah menciptaknan manusia dengan suku dan bahasa yang berbeda-beda. Namun dengan perbedaan tersebut Allah tidak memerintahkan manusia agar berpecah belah.

Dengan perbedaan tersebut yang perlu di bangun manusia adalah kebersamaan demi mencapai derajat kemanusia yang tinggi di mata manusia dan tuhanya. Dengan perbedaan budaya dan kerakternya maka yang perlu di bangun adalah kebersamaan demi meningkatkan satu visi  (tujuan) yakni kebersamaan manusia dalam meningkatkan spiritual. Spiritual itu adalah iman dan islam. Spiritual di bangun untuk meningkatkan iman dan Amal yang kuat akan melahirkan manusia-manusia yang berpotensi tinggi dan berderajat tinggi di sisi Allah.

Manusia yang memiliki spiritual tinggi akan beribawa dan berwawasan tinggi serta memiliki kemampuan yang tidak di miliki oleh manusia-manusia yang tidak memiliki spiritual. Keimanan yang telah di bangun akan membawa pengaruh yang tinggi yakni melahirkan seorang ulama yang intelek dan intelek yang ulama. Nah lahirnya para intelek tersebut akan menuju Negara atau bangsa yang jaya dan damai. Kedamain itu tidak bisa di capai dengan sendiri-sendiri akan tetapi kedamaian itu akan indah apabila di capai dengan cara berjamaah.

Membangun Kebersamaan Dalam Meningkatkan Intelektual

Manusia lahir penuh dengan berbagai masalah dan masalah itu bukan berarti manusia harus lari darinya akan tetapi masalah itu harus di hadapai dengan sikap yang sigap dan kemampuan otak untuk menganalisis berdasarkan manfaat dan tujuanya. Imamah jamaah memerlukan kekuatan yang kuat dan kekuatan itu berdasarkan kerangka berpikir dan keberanian untuk bertindak. Seorang ulama atau seorang pemimpin yang memiliki intelektual yang tinggi akan membawa perubahan yang sangat siknifikan demi mencapai kejayaan dan membangun kebersamaan kebersamaan demi kesejahteraan.

Tidak dapat di bayangkan jika seorang ulama atau seorang pemimpin tidak memiliki intelektual yang tinggi untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat maupun jamaahnya. Kebersamaan akan mengalirkan ilmu yang bermanfaat yakni ilmu kerangka berpikir yang cemerlang di sertai kemampuan menganalisis problem yang sedang di hadapi baik itu problem umat maupun problem bangsa. Dengan kemampuan intelektual yang kuat akan dapat memberantas problem tersebut untuk di arahkan kepada arah yang lebih baik lagi serta menata kembali problem tersebut agar tidak terulang kembali.

Mengatasi problem demikian tentulah harus memiliki strategi, strategi itu adalah strategi pembangunan imamah waljamaah. Imam yang kuat akan melahirkan generasi yang kuat sedangkan imam yang lemah akan melahirkan generasi yang lemah. Untuk meningkatkan kebersamaan dalam rangka menyonsong kembali kekeuatan islam dalam membangun peradaban islam demi melahirkan pemimpin yang intelektual dan melahirkan kemabali generasi yang intelek juga.

Kesimpulan

Apapun jenis aktifitas manusia harus memiliki strategi agar mudah di capai dengan cepat dan tepat. Karena strategi adalah cara yang tepat dalam mengatasi suatu masalah. Kebersamaan dalam meningkatkan spiritual tentu tidak akan mudah tercapai jika tidak memiliki strategi yang tepat karena dengan strategi berarti memberikan cara atau sulusi yang tepat untuk memberikan perubahan pada ideologi.

Begitu juga dengan membangun kebersamaan dalam meningkatkan intelektual yang cemerlang tentu memerlukan siasat yang tepat agar tujuan dapat tercapai dengan cepat dan tepat. Kejayaan dan keberhasilan akan terwujud jika seseorang memiliki visi, menajemen yang kuat dan strategi yang jitu dalam mencapai keberhasilan. Jadi, aktivitas mansuia itu harus memiliki strategi demi mewujudkan cita-cita dan impian yang terpendam.

dari tiga strategi diatas, mungkin dapat di implementasikan  kepada masyarakat khususnya dalam linkungan keluarga dan linkungan tempat tinggal dalam ruang lingkup seiman dan seaqidah untuk menyatukan dan meningkatian spiritual kepada Allah. Rabb yang menciptakan dan yang akan memusnakan segala apa yang di bumi dan yang di langit. Dengan  meningkatkan spiritual maka meningkatkan juga kualitas keimanan atas dasar untuk menuju jalanya Allah demi mengharap ridhonya Allah.

Dengan meningkatnya spiritual tentunya tidak lupa meningkatkan intelektual demi meningkatkan kejayaan dan kekuatan bersama dalam rangka menuju ridho Illahi. intelektual yang kuat adalah Intelek yang akan samapai pada ridhonya Allah dan tidak akan mudah di sesatkan dan di bodohi oleh siapapun. sedangkan intelektual yang lemah akan sangat mudah tersesat dari jalan Allah. oleh karena itu perlua adanya kebersamaan dal membangun spiritual dan intelektual agar dapat terbangun secara kebersamaan.

jika ada dalam tulisan ini baik itu salah dalam penulisan hurufnya, cara berpikirnya dan penyampaianya terlalu sempit maupun luas mohon di maafkan karena ini demi mencapai kebersamaan dalam rangka menuju kedamaian dan keindaha berserta kesejehteraan dengan ridho Allah SWT. chardyantho

ISLAM SEBAGAI PERADABAN





Add caption
Iqra bismirobbikalazi khalaq, “bacalah dengan nama tuhan yang menciptakan kamu”. Ayat ini sangat erat kaitanya dengan keilmuan bahwasanya betapa penting ilmu dalam mengarungi kehidupan dan mendapatkan kebenaran. Orang yang jauh dari kebenaran adalah orang yang jauh dari keilmuan sedangkan orang yang dekat dengan kebenran dan dekat dengan  sang pencipta yakni Allah.
Islam hadir sebagai cahaya dalam kehidupan karena islam selalu mengajarkan kepada budaya-budaya yang menuju pada budaya kebenaran. Bukan menjadi masalah jika orang-orang islam yang mengaku beragama islam di KTP berkoar-koar dalam mengabarkan jika dirinya islam, namun yang menjadi permasalahan adalah orang-orang islam yang tidak berilmu dan selalu mengikuti budaya barat sehingga lebih dekat pada kemaksiatan, berbudaya kebaratan dan berbau kesyirikan sehingga sangat mudah islam di lecehkan akibat dari orang-orang islam itu sendiri yang tidak memiliki ilmu dan budaya ilmu.
Barat merupakan warisan ilmu yang tidak di ragukan lagi, namun satu sisi yang salah dari Barat adalah Barat tidak memiliki ilmu kebenaran yakni ilmu Allah (hidayah Allah). Barat sebagai Negara yang terbesar dalam pengembangan teknologi karena Barat merupakan Negara pencinta ilmu. Barat selalu cinta budaya sehingga barat selalu menyisikan waktu 12 jam menjadi waktu yang produktip. Empat jam untuk istirahat sedangkan delapan jam untuk berpikir maka tidak heran jika barat mampu mengembangkan keilmuan baik itu ilmu budaya maupun ilmu teknologi.
Budaya barat sangat indah namun budaya barat selalu mengacu dengan pertantangan Alqur’an salah satunya adalah budaya barat yang baik adalah budaya keilmuan dan budaya yang bertentangan adalah barat tidak mau mengakui kebenaran Al-quran sehingga peradaban barat selalu mengacu pada peradaban yang jahiliyah.
Budaya lahir dari kebiasaan-kebiasan manusia, namun budaya tidak lepas dari kehidupan manusia. Islam juga merupakan budaya, namun budaya islam adalah budaya yang menyeru pada Allah dan selalu mengutamakan kebaikan dan kerukunan sesama manusia diantaranya manusia memerlukan Allah sebagai sang kholik tempat meminta dan mohon pertolongan sedangkan manusia membutuhkan manusia satu dengan manusia yang lainya untuk melengkapi dalam kehidupan.
Manusia tidak lepas dari tuhanya (Allah) karena manusia membutuhkan tuhan sebagai tempat meminta dan mengadu. Manusia juga tidak akan hidup jika manusia itu hanya sendirian karena manusia mahkluk social. Karena manusia membutuhkan Allah tempat meminta dan manusia membutuhkan manusia yang lain sebagai mahkluk social maka lahirlah budaya yakni budaya keimanan, manusia meyakini adanya tuhan (Allah) dan mencintai sesama mahkluk.



Dengan lahirnya budaya tuhan maka adapula undang-undang yang telah di atur oleh tuhan yakni Allah SWT. Undang-undang tersebut sebagai penegak hokum yang adil berdasarkan undang-undang yang telah di cantumkan Al- qur’an. Al-qur’an merupakan undang-undang yang telah di atur oleh Allah yang tidak dapat di rubah maupun di tawar-tawar kecuali karena hal-hal yang telah di permudah oleh undang- undangal- qur’an tersebut.
Seperti wudhu, jika akan shalat seharusnya bersuci dengan air karena wudhu adalah perintah Allah untuk bersuci ketika akan melaksanakan shalat, dan tidak sah shalat seseorang jika tidak berwudhu. Undang-undang al- quran mengenai wudhu tidak dapat di ganggu gugat namun karena ada undang-undang yang memudahkan manusia dan tidak memberatkan manusia berdasarkan undang-undang keringan dari Allah maka shalat akan sah jika bertayamum karena bebrafa factor yang menyebabkan tidak bisa bersuci dengan menggunakan air.
Budaya barat selalu menjadi pinjakan manusia di akhir-akhir ini. Dimana budaya barat merupakan budaya yang paling modern dan dia anggap budaya yang paling gaul sehingga mengundang banyak pihak dan menjerusmuskan banyak orang pada limbah kenistaan. Hal demikian terjadi karena rendahnya antara ilmu dan islam.
Sangat memprihatinkan di saat-saat para remaja tumbuh dewasa sudah tersiram budaya yang tidak sesuai dengan ajaran islam. Sehingga dampak  budaya tersebut merancu generasi islam sehingga lambat laun budaya islam akan terkikis dan sirna. Fakta telah banyak di bicarakan oleh para ulama-ulama terkemuka yang resah dengan budaya barat yang merusak keimanan dan kreakter para generasi islam.
Suku qurasy terkenal dengan budaya mabuk-mabukan, perzinahan, pembunuhan dan mengundi nasib dengan anak panah. Dalam menjalani kehidupan suku qurasy tidak pernah mengenal ras maupun keiman sehingga hidup penuh dengan kejahiliyaan. Budaya jahiliyah ini sirna ketika islam hadir dan mampu merubah kebiasaan-kebiasaan dan budaya bangsa arab terdahulu. Kehadiran islam membawa suatau perubahan dan mampu diaplikasikan oleh masyarakat yang memeluk islam sehingga dengan islam dapat merubaha budaya jahilaiyah menjadi budaya islam.
Nabi Muhammad adalah contoh sosok pemimpin yang adil dan amanah. Dengan keadilan dan amanah yang di pikulnya mampu di laksanakanya membawa perubahan yang sangat siknifikan dan mampu merubah dan merombak struktur budaya jahiliyah arab. Begitu juga dengan para sahabat yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan ajaran Nabi Muhammad yakni menegakkan budaya islam dan menanamkan kepada masyarakat ketauhidan di dalam setiap insan sehingga dapat merubah pola hidup bangsa arab yang tadinya jahiliyah kini menjadi budaya islamiah.
Pola hidup yang tidak sejalan dengan islam akan membawa problem yakni problem aqidah. Problem aqidah membawa pada jalan yang menjerumuskan yakni budaya jahiliyah walaupun tidak secara langsung di rasakan namun dampak dari semua itu akan merubah dan merusak keimanan sehingga jadilah manusia-manusia jahilah modern.
Dampak Peradaban Barat Terhadap Generasi Muda Islam
Lady gaga akan konser di Indonesia pada enam Juni. Kehadiran lady gaga ini banyak di bicarakan oleh ormas-ormas islam sehingga banyak oramas-ormas islam yang menantang kehadiran lady gaga ke Indonesia. Mengapa hal ini di terjadi?
Ini merupakan bentuk kepedulian umat islam terhadap generasi islam. Perlu di kenal siapa lady gaga sebenarnya. Lady gaga adalah seorang artis barat yang terkenal sehingga banyak para penggemarnya yang menanti kedatanganya di Indonesia. Siapa penggemarnya? Penggemarnya adalah generasi islam yang belum kenal dengan ilmu islam sehingga sangat mudah di pengaruhi dan rusak budaya keislamanya.
Buadaya ini sangat rentan bagi generasi muda khusunya para remaja islam. Perkembangan akhir-akhir ini islam telah ternodai dengan berbagai ulah dari generasi islam sendiri. Mengapa hal demikian bisa terjadi. Problem ini akan di jawab bersama oleh individu dan para pemimpin bangsa.
Pendidikan yang seharusnya mampu membawa perubahan pada jiwa remaja maupun orang tua kini tidak memberikan sedikitpun perubahan dan sikap serta tingkah laku yang mengarah dunia dan pendidikan islam. Sikap, kreakter dan budaya sopan santun sudah hilang pada jiwa anak. Hal demikian di sebabkan oleh menyusupnya budaya asing pada lembaga pendidikan dan budaya islam.
Peradaban barat di kenal sebagai peradaban yang menganut sistem kebebasan. Maka apabila ada orang barat yang hidupnya dari kecil tidak meminum minuman keras maka dia akan di jauhi oleh temanya bahkan di katakana kuno. Sehingga mau tidak mau budaya tersebut harus di lakukan dan di ikuti. Inilah peradaban barat yakni peradaban yang menganut sistem budaya kebebasan.
Di barat tidak mengenal tuhan, karena tuhan sudah dianggap mati. Hokum agama di barat tidak berlaku yang ada hanyalah hokum kebebasan dalam bersikap maupun bergaul. Agama dianggap kuno bahkan siapa yang beragama di barat maka dialah orang yang paling kuno dan tidak berkembang.
Atas ketidak puasan ini akhirnya barat menutup setiap gereja dan menjadikan gereja tersebut diskotik tempat bersenang-senang antara laki-laki dengan perempuan asalkan suka sama suka. Budaya ini telah merambah di Indonesia sehingga beberapa lembaga pendidikan kewalahan menghadapi situasi yang demikian bahkan lembaga pendidikanpun tidak mau mengambil pusing peran pendidikan terhadap siswa-siswinya.
Peradaban Pada Masa Rasulullah SAW
Sikap dan ahlak Rasulullah SAW adalah salah satu pendidikan yang perlu di tiru dunia. Namun sikap ini sangat sedikit yang memahaminya karena begitu gencaranya budaya barat merasuk di dalam tubuh umat islam. Ketika Rasulullah SAW menerima wahyu yang pertama maka lahirlah peradaban yakni peradaban iman.
Peradaban iman ini mengacu pada pendidikan dan kreaktir bangsa-bangsa yang masih jahiliyah. Ketika perintah untuk mengenal tuhan berarti menegakkan keimanan di dalam hati, jiwa maupun raga setiap yang bersyahadat sehingga terbentuklah suatu peradaban yang mendidik kerah yang positip dan melahirkan generasi-generasi yang unggul yang tidak menjadi problem umat.
Peradaban jahiliayah merupakan peradaban yang jauh dari kebenaran yakni manusia tidak mengenal tuhan yang menciptakanya. Maka dari itu, setelah wahyu pertama turun yakni surah al- alaq 1-5, maka manusia di perintahkan untuk membaca siapa tuhan yang menciptakanya dan untuk apa manusia di ciptakan. Dengan demikian berarti manusia harus menjauhi sifat-sifat yang berdampak dan melanggar larangan dan perintah tuhan.
Bersyahadat dan mengangungkan tuhan semesta alam di setiap waktu merupakan peradaban yang hilang pada jiwa dan ruh kaum muslim pada saat ini. Pada masa kejayaan islam, islam menjadi UU yang snagat adil dalam mengatur kehidupan manusia. Sehingga tidak ada lagi problem yang di temukan di tengah-tengah masyarakat pada masa itu karena islam dan iman telah mengakar di dalam jiwa setiap individu muslim.
Budaya islam merupakan budaya al- qur’an yang mengatur setiap sikap dan tindak tanduk manusia. Karena al- qur’an di turunkan sebagai  hudan pentujuk bagi manusia. Jika ada manusia yang menjauhi al-qur’an maka manusia tersebut akan jauh dari kebenaran dan akan sulit mendapatkan ke tenagan hati karena ketengan jiwa maupun hati ada pada iman yang mempelajari dan mengamaalkan isi dari al-qur’an itu sendiri. oleh karena itu sikap dan prilaku rasulullah merupakan sikapnya al-quran. Bang siapa yang mengikuti ajaran rasulullah serta mengamlkanya dalam kehidupan sehari-hari maka dia merupakan orang yang menegakan peradaban pada individu, keluarga dan masyarakat.
Peradaban pada masa modern
Indonesia meruapakan Negara yang mayoritas beragama islam. Namun Indonesia merupakan Negara yang jauh dari peradaban. Hal pakah yang menyebabkan islam di Indonesia yang mayoritas di golongkan sebagai Negara yang jauh dariperadaban atau budaya islam itu sendiri. Pekerjaan besar yang menantang kaum muslimin agar menyadari hal demikian.
Budaya muslim di Indonesia khusunya merupakan budaya yang mengacu pada budaya kebarat-baratan. Maka tidak heran jika ada orang islam yang dalam ke hidupanya tidak pernah shalat, tidak pernah puasa, berjudi dll, karena budaya dan keimanan yang lemah disertai rendahnya keilmuan.
orang-orang barat yang ingkar pada kebenaran
Sangat sulit untuk memecahkan problem pada masa kini, karena problem tersebut telah mengakar pada jiwa setiap individu-individu muslim itu sendiri. problem itu adalah jauhnya iman orang-orang islam pada kebenaran yang telah di contohkan Rasulullah SAW.
Kini peradaban islam telah musnah sedikit-demi sedikit karena ulah dari orang-orang islam itu sendiri. Jangan menyalahkan salah satu pihak namun salahkan diri kita sendiri apa penyebab budaya islam itu telah terkikis dan hilang yang menjadi panutan adalah budaya barat itu sendiri. Hal demikian tidak di sadari oleh kaum muslimin yang mengaku beriman dan bertaqwa kepada Allah.
Indonesia tidak memiliki budaya yang dapat di pegang teguh lagi karena Indonesia lebih mengarah pada budaya kebaratan. Budaya barat tersebut lahir dari televisi yang menjadi panutan sehingga al-qur’an menjadi tontonan. Dengan demikian maka tidak heran lagi jika budaya islam sudah tidak ada lagi pada jiwa dan kreakter individu kaum  muslimin yang mayoritas di Indonesia.
Berqur’an Berarti Menegakan Peradaban
Setiap hamba yang menjadikan al-qur’an sebagai petunjuk dalam hidupnya dan menegakanya di dalam dirinya sendiri, keluarganya dan lingkunganya maka berarti menegakan peradaban islam dan membangunkembali peradaban yang telah di contohkan rasulullah. Dan sangat rugilah orang-orang yang menjauhi al-qur’an karena orang yang jauh dari al-qur’an akan jauh dari peradaban sehingga akan di golongkan Allah sebagai manusia-manusia yang membuat kerusakan di permukaan bumi.
Nabi Muhammad SAW ketika menyiarkan islam kepada suku qurasy (kafir qurasy) tentu membawa perubahan yang sangat tidak terduga sehingga kejayaan dan kekuasaan ada di tangan kaum muslimin. Budaya yang lahir dari kebiasaan-kebiasaan yang telah di ajarkan rasulullah terhadap masyarakat qurasy menjadi budaya yang mengakar sehingga budaya bangsa arab pada masa kejayaan islam di warnai dengan keindahan dan kedamaian.
Al- qur’an yang di wariskan nabi Muhammad kepada umatnya merupakan suatu muzizat yang sangat luar biasa sehingga orang-orang mukmin tidak akan bisa terlepas dari yang namanya al-qur’an. Menjunjung tinggi budaya bangsa arab pada masa kini merupakan mengabadikan kejayaan islam pada masa Rasulullah SAW, Bani Umayyah dan Abassiyah yang yang berani menantang budaya kefasikan. Menjadi tolak ukur, dengan mengamalkan isi dan kandungan al- qur’an berarti menumbuhkan kembali kejayaan islam pada masa dimana pada saat ini islam sudah mulai terpuruk dan budaya islam telah ternodai dengan budaya bangsa yahudi yang memunsuhi islam.
Ini pertanyaan besar, apakah orang-orang islam sadar bahwasanya betapa indahnya suatu budaya yang dapat melahirkan generasi dan sikap, prilaku maupun pergaulan manusia sesama manusia untuk menjalin hubungan kekerabatan untuk menciptakan perdamain dan kembali kepada tuhanaya. Budaya yang baik adalah budaya yang tidak pernah mengenal sikap dan prilaku menyimpang dari perintah agama yakni al-qur’an sebagai sumber peradaban dan membangun kembali serta menata kembali islam dan bangsa dengan al-qur’an.
Masa Kejayaan Islam dan Melahirkan Peradaban Islam Pada Masa Rasulullah SAW
Pembangunan Masjid Nabawi, Riwayat mengatakan, ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, di perjalanan, unta yang ditunggangkan Rasullulah berhenti di suatu tempat dan pada saat itu juga Rasullullah memerintahkan agar di tempat tersebut dibangun sebuah Masjid. Rasullulah ikut serta dalam pembangunan masjid tersebut. Ini membuktikan adanya sebuah kerja sama sosial antara umat manusia dalam rangka membangun masjid dan membangun peradaban islam dari mesjid. Masjid tersebut digunakan oleh kaum muslimin sebagai tempat beraktivitas selain beribadah seperti belajar, memutuskan perkara mereka, berjual beli maupun perayaan besar. Kerja sama ini mengkerucut menjadi sebuah silaturahmi yang mempersatukan umat muslimin.
Persaudaraan antara Kaum Muhajirin dan Anshar, Rasulullah SAW juga mempersaudarakan semua umat muslimin yang berasal dari kaum manapun, setelah mempersatukan umat maka perlu dilakukan sebuah penguatan ikatan sehingga persatuan tidak dapat digoyahkan oleh siapapun. Terjadi sebuah sifat saling berbagi, suka duka ditanggung sendiri, orang yang membutuhkan dibantu, inilah yang terjadi. Sehingga persaudaraan umat muslimin lebih kuat daripada hanya persaudaraan yang berdasarkan keturunan. Semangat persaudaraan ini akhirnya melahirkan peradaban dan budaya islam.
Kesepakatan untuk Saling Membantu antara Kaum Muslimin dan Non-Musliminm, Di Madinah, ada tiga umat manusia pada saat itu, yaitu kaum muslimin, orang-orang Arab, serta kaum non-muslimin, dan orang-orang Yahudi (Bani Nadhir, Bani Quraizhah, dan Bani Qainuqa). Rasulullah membuat sebuah kesepakatan yang dikenal dengan piagam madinah mengenai terjaminnya keamanan dan kedamaian diantara umat beragama. Piagam ini merupakan tonggak awal terbentuknya sebuah toleransi antar umat beragama dalam suatu wilayah untuk tidak terprovokasi serta terwujudnya peradaban islam.
Peletakan Asas-Asas Politik, Ekonomi dan Sosial. Di Madinah, Rasulullah SAW memulai dakwah mengenai ajaran Islam yang didapat dari wahyu-wahyu Allah yang berisikan seluruh aturan dan pedoman hidup manusia. Pada dakwah-dakwah ini lah umat manusia tidak hanya kaum muslimin diajarkan mengenai konsep dasar hidup. Ilmu pengetahuan seperti teknologi, ilmu-ilmu sosial, ekonomi, politik, serta budaya diajarkan, agar manusia dapat hidup berdampingan secara damai tanpa takut ada terjadi suatu masalah. Jika terjadi suatu masalah, maka setiap orang memiliki peran yang digunakan untuk melakukan musyawarah, langkah apa yang sebaiknya dapat diambil.


Hikmah keteladanan Nabi Muhamad serta Melahirkan Peradaban Islam di Masa Mendatang
Mari kita petik pelajaran dari sejarah Nabi Muhammad SAW bagi kehidupan kita sehari-hari. Bahwa bila manusia telah memiliki bekal ahlak yang mulia atau budi pekerti yang baik, memiliki prinsip untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam, memiliki citra pribadi baik, jujur amanah dan dapat dipercaya tentulah ia layak menjadii pemimpin bangsa Indonesia yang akan mebawa bangsa dan negara menuju kejayaannya.
Dengan situasi kondisi Indonesia seperti sekarang ini kegigihan dan keteguhan Nabi Muhammad memperjuangkan keadilalan layak diteladani oleh bangsa pada umumnya dan pemimpin Indonesia pada khususnya. Kegigihan dan keteguhan itu diperlukan untuk memberantas kemaksiatan, kejahatan pada kemanusian, koruptor dan bentuk ketidakadilan lainnya serta meperjuangkan keadilan dan kesejahteraan yang merata bagi bangsa Indonesia untuk menegakan kebenaran demi terwujudnya peradaban islam.